UEA Rekrut Calon Imam Masjid Asal Indonesia, Ini Syaratnya

Menteri Agama Fachrul Razi
Sumber :
  • Humas Kemenag

VIVA – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) tahun ini kembali merekrut calon imam masjid asal Indonesia. Salah satu syaratnya adalah harus hafal 30 juz Alquran (hafiz). Tahun ini ada 100 hafiz yang akan direkrut.

Imam Masjid di Inggris Dilaporkan ke Polisi Gegara Izinkan Siswa Salat

Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi kepercayaan pemerintah UEA tersebut. "Kerja sama ini sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Perekrutan kembali para Hafiz Indonesia sekaligus bentuk kepercayaan UEA. Ini patut diapresiasi," ujar Menag di Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca juga HNW: Pemerintah Harus Perjuangkan Jemaah RI Bisa Segera Umrah dan Haji

Kemenag Akan Tingkatkan Kapasitas 22 Ribu Imam Masjid di 2024

Menurut Menag, menjadi Hafiz Alquran untuk orang non Arab, bukanlah hal mudah. Peluang menjadi imam masjid di UEA adalah bagian dari penghargaan bagi mereka. 

"Semoga keberkahan yang mereka sebarkan memberkahi kita semua. Insya Allah peluang itu juga dapat memberi kesejahteraan yang baik buat mereka dan keluarganya," ujar Menag.

Sempat Teriak "Allahuakbar", Pria Ini Tusuk Imam dan Muridnya di Dalam Masjid

Pendaftaran seleksi imam masjid ini dibuka sampai 20 Oktober 2020. Para penghafal Alquran yang berminat, dapat mengirimkan data dirinya melalui surat elektronik di alamat penaislam@kemenag.go.id sampai 20 Oktober 2020. 

Proses seleksinya akan dilakukan pada 2 - 4 November 2020. Peserta yang terpilih akan dikirim ke UEA dan bertugas selama dua tahun, sesuai perjanjian MoU antara Indonesia dan UEA.

Menurut Menag, kerja sama Indonesia dengan UEA selama ini terjalin dengan baik. Selain pengiriman imam masjid, Indonesia dan UEA juga bekerja sama dalam pengembangan e-learning madrasah.

Menteri Agama juga mengapresiasi toleransi umat beragama di Uni Emirat Arab. Sebagai negara mayoritas Muslim, Menag menilai UEA berhasil dalam pengembangan kehidupan yang toleran dan damai sesuai nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.

"Saya banyak mendengar langsung dari imam-imam Indonesia yang bertugas di sana bahwa UEA dapat menarik sangat banyak turis dari berbagai negara, muslim dan non muslim, karena toleransinya," ujar Menag.

"Menjadi keharusan bagi setiap umat Islam untuk menunjukan Islam sebagai agama damai dan penuh toleransi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya