Dirikan KAMI, Jenderal Gatot Batalkan Janjinya ke Cucu Usai Pensiun

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat masih menjabat Panglima TNI
Sumber :
  • CTV News

VIVA – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menceritakan awal mula dirinya ikut bergabung mendirikan organisasi KAMI usai pensiun dari TNI-AD. Ia bahkan, bercerita tentang melanggar janji yang dibuatnya pada keluarga. 

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Baca Juga: Jika KAMI Jadi Partai, Jenderal Gatot: Saya yang Pertama Keluar

Mantan Panglima TNI ini bercerita bahwa, sebenarnya dirinya sudah memiliki utang yang cukup besar pada keluarganya saat dirinya awal berdinas di TNI-AD. Gatot bahkan mengaku selama berdinas di TNI dirinya tidak memberikan banyak perhatian pada istri dan anak-anaknya.

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal Dunia di Karawang, Ini Kata Mabes TNI

Untuk itu, Jenderal Bintang Empat itu sempat membuat janji terhadap dirinya bahwa usai pensiun dari kedinasan TNI-AD akan membalas semua perhatiannya kepada keluarga dan anak-anak, khususnya janji terhadap cucunya.

“Sejak letnan saya dapat tugas operasi terus menerus pulang pergi, sampai orang lain bulan madu saya menikah, malamnya jam 4 sudah pergi lagi. Dan anak satu, saya baru bertemu setelah enam bulan dan itupun bertemu satu hari lalu pergi lagi,” cerita Gatot dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club, pada Senin 19 Oktober 2020.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Tapi, Gatot mengungkapkan usai pensiun dan waktu berjalan dirinya dalam perenungan melihat bahwa Allah SWT telah banyak berikan dirinya kesempatan dari pangkat, jabatan dan lain-lain. Tapi dalam perenungan itu, ia juga menemukan hal-hal yang masih mengganggu hidupnya.

“Saya merenung untuk apa ini, saat merenung itu ada hal-hal yang mengelitik saya yaitu pada saat itu RUU HIP dan kondisi bangsa yang sedang dialami dua hal sangat sensitif yaitu COVID dan ekonomi. Dan di situ saya ingat saya pernah bersumpah pada NKRI, Pancasila dan UUD 1945, sehingga saya merasa masih punya utang pada negara dan kepada Allah SWT,” ujarnya.

Kemudian, kata Gatot, dengan melihat kondisi bangsa tersebut dirinya kemudian melakukan diskusi dengan sejumlah orang tua yang dinilai sudah tidak punya kepentingan lain, seperti Bachtiar Chamsyah dan Din Syamsuddin guna ingin menyuarakan hal tersebut.

“Jadi kita ingin menyuarakan ini, ada organisasi yang keluarkan suara ini, jadi itu latar belakang dari lahirnya KAMI,” ujar Gatot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya