BMKG Catat 9 Kali Gempa Magnitudo di Atas 5 Guncang Mentawai

Lokasi gempa di Mentawai (foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut telah terjadi sembilan kali aktivitas gempa bumi dengan magnitudo di atas 5 di kawasan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Hal itu diamati berdasarkan hasil monitoring kegempaan, dari tanggal 10 sampai 19 Oktober 2020.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Bahkan, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, siang ini hanya berselang 16 menit gempa bumi mengguncang 'Tanah Sikerei' tersebut. Sejauh ini, belum ada laporan resmi terkait kerusakan maupun korban jiwa yang timbul. 

Gempa ini, dirasa cukup kuat di daerah Sikakap dan Tua Pejat Mentawai. Selain itu, sebagian warga Padang dan Painan (Pessel) dan Muko-Muko Bengkulu, juga merasakan lindu ini.

Gencarkan Promosi, Langkah Sandiaga Pulihkan Pariwisata Gunung Ruang usai Erupsi

“Pukul 14.31.30 WIB dan pukul 14.47.22 WIB wilayah Pagai Selatan diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,6 dan M=5,7,” kata Rahmat Triyono melalui keterangan tertulisnya, Senin 19 Oktober 2020.

Baca juga: Survei Median Sebut Kinerja Pemkot Medan Besar Pasak daripada Tiang

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Episenter gempa, masing-masing terletak pada koordinat 3,36 Lintang Selatan (LS) - 100,29 Bujur Timur (BT) dan 3,31 LS – 100,40 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak sekitar 33 kilometer arah Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 13 kilometer dan 17 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Itu terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

“Kedua gempa bumi ini, dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai dan Mukomuko. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu,” jelas dia.

BMKG mengimbau Kepada seluruh masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Rahmat.

Terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Akmal, mengatakan dua gempa siang ini dirasa cukup kuat oleh sebagian masyarakat di Tua Pejat dan Sikakap. 

Warga sempat berhamburan keluar rumah untuk mengantisipasi hal terburuk. Meski demikian, kondisi Mentawai saat ini masih aman. Warga yang tadinya sempat keluar rumah, saat ini sudah kembali lagi ke dalam rumah.

“Sementara, kita masih verifikasi di lapangan. Belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada. Dan mudah-mudahan juga tidak ada lagi gempa-gempa susulan,” tutup Akmal. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya