Jadi Produsen Padi Terbesar, Jatim Penopang Pangan di Pandemi COVID-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pemanfaatan dana desa di Desa Genilangit, Poncol, Magetan.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Jawa Timur menempati peringkat pertama sebagai produsen padi terbesar di Indonesia pada 2020, berdasarkan data resmi statistik dari Badan Pusat Statistik Jatim per 15 Oktober 2020. Kendati begitu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa tetap berupaya mempercepat masa tanam karena kondisi pandemi COVID-19.

Daftar Harga Pangan 16 April 2024: Beras hingga Daging Turun

Berdasarkan data itu, produksi padi Jawa Timur meningkat 0,44 juta ton dari 9,58 juta ton pada 2019 menjadi 10,02 juta ton pada 2020. Surplus produksi beras Jawa Timur pun meningkat di tahun 2020: hanya 1,28 juta ton pada 2019 menjadi 1,50 juta ton pada 2020.

“Capaian ini mengukuhkan peran Jawa Timur sebagai provinsi penyangga pangan nasional untuk menunjang pembangunan pertanian,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis pada Senin, 19 Oktober 2020.

RI Siap-siap Hadapi Dampak Buruk akibat Konflik Iran-Israel, Menurut Analis

Baca: Jokowi Tunjuk Prabowo Kelola Lumbung Pangan di Kalimantan

Kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Jatim adalah Lamongan sebanyak 0,87 juta ton. Disusul peringkat kedua Kabupaten Ngawi 0,83 juta ton, dan Kabupaten Bojonegoro 0,74 juta ton. Pada 2019, kenaikan tertinggi produksi padi terjadi di Kabupaten Ponorogo, yakni 74,61 ribu ton, Kabupaten Ngawi 52,28 ribu ton, dan Kabupaten Bojonegoro 45,32 ribu ton.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

“Artinya, Jawa Timur masih tetap mampu menjaga keberlangsungan produktivitas di sektor pertanian, khususnya komoditi padi meski di tengah pandemi,” ujar Khofifah.

Ia mengungkapkan, Jawa Timur akan terus menggenjot produktivitas di sektor pertanian meski pandemi COVID-19 belum berakhir. Sektor pertanian diakui Khofifah menjadi sektor andalan yang menopang pertumbuhan ekonomi, sekaligus sebagai instrumen untuk mendorong pemulihan ekonomi atas dampak pandemi COVID-19.

Pada Juni lalu Jawa Timur mempercepat masa tanam sebelum memasuki musim kemarau guna mendukung stabilitas stok pangan nasional. Percepatan masa tanam kedua padi itu dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan pandemi COVID-19 di paruh kedua tahun 2020.

Produksi pangan dari Jawa Timur, kata Khofifah, berperan besar dalam menjamin ketersediaan pangan secara nasional, terlebih 16 provinsi di Indonesia bagian timur, sebagian besar suplai logistiknya dipasok dari Jawa Timur. Di Jawa Timur, lumbung pangan sebagai andalan sudah ditunjukkan oleh Ngawi, Lamongan, Bojonegoro, dan Ponorogo. 

Kabupaten-kabupaten lain yang memiliki potensi besar seperti Kabupaten Jember, Tuban, Tulungagung, dan Kabupaten Nganjuk yang didaulat untuk peningkatan produksi padi juga akan tetap menjadi andalan sebagai penyokong lumbung pangan nasional. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya