Strategi Polisi Agar Demo Setahun Jokowi-Ma'ruf Tak Berakhir Ricuh

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Sumber :
  • humas.polri.go.id

VIVA – Polda Metro Jaya mengaku pihaknya akan mengantisipasi pergantian lintas massa perusuh di akhir aksi demo sejumlah elemen dengan agenda memperingati satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin hari ini, Selasa 20 Oktober 2020.

Farhat Abbas Diperiksa Polisi Pekan Ini soal Laporan Penistaan Agama ke Pendeta Gilbert

Pasalnya, pada dua demo terdahulu yakni 8 dan 13 Oktober 2020 lalu demo yang awalnya berjalan damai dan tertib namun, di akhir demo malah ada massa perusuh yang masuk dan memantik keributan.

"Nanti yang rawan waktu mau selesai itu ada lintas ganti, lintas ganti ini adalah orang-orang yang memang niatnya untuk kerusuhan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 20 Oktober 2020.

Pengakuan Pembunuh Wanita Open BO yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Baca juga: Setahun Memimpin, Ini Janji Jokowi-Ma'ruf Saat Kampanye Pilpres 2019

Kata Yusri, massa perusuh tidak punya tujuan untuk berdemo, melainkan hanya hendak melakukan aksi kerusuhan semata. Berkaca dari aksi demo sebelumnya, massa perusuh ini sebagian besar merupakan pelajar, untuk itu polisi berkoordinasi dengan pihak orang tua, Dinas Pendidikan hingga sekolah terkait mengawasi secara ketat para pelajar agar tidak mengikuti aksi demo.

Terungkap, Wanita Open BO Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh di Bekasi

"Karena kami sudah melaporkan ke Disdik mana sekolah-sekolah yang anak-anaknya kemarin kita amankan yang rata-rata 90 persen adalah anak-anak SMK," katanya.

Maka dari itu, Yusri mengingatkan kepada demonstran untuk tidak bertindak anarkis karena polisi tidak segan bertindak represif terhadap pelaku yang merusuh hingga merusak fasilitas umum atau fasilitas kepolisian. Guna pencegahan, pihaknya juga telah melakukan langkah antisipatif seperti melakukan razia untuk mencegah adanya kelompok penyusup yang hendak melakukan kerusuhan lagi.

"Kepolisian tidak akan segan-segan untuk represif dalam hal ini perusuh-perusuh yang membuat kerusuhan dengan merusak fasilitas umum, pos kepolisian, atau kekerasan-kekerasan lain. Kalau itu murni untuk melakukan unjuk rasa sesuai penyampaian aspirasi yang ada, sesuai dengan pemberitahuan yang disampaikan ke kepolisian, kita akan kawal. Tetapi kalau yang datang memang untuk melakukan kerusuhan, ini akan kita tindak tegas, dari razia, kita akan amankan," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya