Libur Panjang, Satgas COVID-19 Sarankan Pemda Tutup Sarana Olahraga

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Jelang libur panjang yang akan jatuh pada 28 Oktober-1 November 2020 mendatang, Pemerintah daerah dan masyarakat harus meningkatkan sinergin menjalankan protokol kesehatan secara disiplin guna mengantisipasi penularan pada masa libur panjang ini.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan langkah antisipasi yang dapat dilakukan pada tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. 

Pertama, antisipasi kemunculan kerumunan sosial, politik, budaya, dan keagamaan. Seperti perayaan keagamaan di ruang terbuka disarankan tidak dilakukan atau jika terpaksa kapasitasnya tidak lebih dari 50 persen untuk acara di dalam ruangan.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Pemda disarankan meniadakan car free day dan menutup sarana olahraga massal, yaitu stadion, pusat kebugaran dan kolam renang. Lebih baik berolahraga di lingkungan rumah," kata Wiku, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca juga: Long Weekend Akhir Oktober, Menhub: Tanggal 27-28 Hari Kritis

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Kedua, upaya antisipasi kemunculan kerumunan karena kegiatan ekonomi. Kementerian dan lembaga yang berwenang harus menjamin protokol kesehatan yang ketat sejak penumpang tiba di terminal, pelabuhan atau bandara, ketika sedang berada dalam moda transportasi, serta ketika turun dari armada transportasi. 

"Pengelola gedung swalayan, mal, dan pasar tradisional harus sosialisasi dan pengawasan kepada seluruh pedagang dan penyewa kios untuk menerapkan protokol kesehatan saat bertransaksi dengan masyarakat, Khusus antisipasi kerumunan di luar gedung pasar, diperlukan kerja sama dengan pengelola pasar informal bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan RT/RW," ujar Wiku.

Khusus lokasi wisata, pemantauan penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah dengan memperhatikan aturan operasional wisata di masa pandemi. 

Langkah ketiga, kata Wiku, upaya antisipasi kemunculan kerumunan keluarga dan kekerabatan. Menunda acara keluarga yang tidak terlalu penting, membatasi arus keluar masuk keluarga baik ke sekolah asrama maupun lapas dan efektifkan akses daring. 

"Keempat, antisipasi kerumunan akibat bencana. Usahakan tidak memanfaatkan tenda untuk lokasi pengungsian dan memanfaatkan fasilitas penginapan dan rumah penduduk yang tersedia untuk mencegah kerumunan," ujarnya

Terakhir Wiku berpesan kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara terbuka, dan mengumpulkan massa yang cukup banyak berpotensi menjadi klaster baru COVID-19. Bahkan sudah ada peserta aksi unjuk rasa yang terkonfirmasi positif COVID-19. "Ingat, COVID-19 mematikan dan jangan dianggap enteng," ujar Wiku. 

Seperti diketahui, jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya