Satgas COVID-19 Sebut Kasus Aktif Nasional Terus Turun, Ini Datanya

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Penanganan pandemi Corona COVID-19 secara nasional saat ini diklaim sudah menunjukkan pencapaian baik. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan adanya hasil yang signifikan dalam grafik penurunan persentase kasus aktif tingkat nasional. 

Masker Beras Ternyata Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Apa Saja?

"Persentase kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan sejak awal pandemi. Pada bulan Maret (2020) rata-rata kasus aktif berada di angka 91,26%, sangat tinggi. Kemudian ini terus mengalami penurunan," kata Wiku, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 22 Oktober 2020. 

Ia melanjutkan, penurunan grafik terlihat lagi pada bulan April 2020 menjadi 81,57%. Pun, pada Mei menurun lagi menjadi 71,35%. Lalu, Juni menjadi 57,25%, Juli turun jadi 44,02%.

5 Cara Menghilangkan Komedo Tanpa Dipencet, Rajin Pakai Scrub

Baca Juga: Cara Dokter Tugas Bikin Tenaga Kesehatan Wisma Atlet Tak Kena Corona

Untuk Agustus turun lagi jadi 28,26%. Kemudian, September turun lagi menjadi 23,74%, dan per 22 Oktober 2020 persentase kasus aktif sudah turun lagi menjadi 16,8%. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Penurunan persentase dari bulan ke bulan menurut Wiku cukup drastis dan itu merupakan perkembangan yang baik. 

Kata dia, kasus aktif, harapannya dapat terus menurun sehingga tidak ada kasus aktif sama sekali hingga semuanya sembuh. Ia pun terus mengingatkan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Kasus aktif dapat ditekan dengan meminimalisir penularan dan seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi melaksanakan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, ujarnya," ujarnya. 

Namun, meski secara nasional persentase kasus aktif menunjukkan hasil baik, masih ada Kabupaten/kota yang memiliki jumlah kasus aktif di atas 1000. Dia menyebut setidaknya ada 12 kabupaten/kota yang menjadi sorotan karena belum menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan. 

Keduabelas daerah itu ialah Bekasi (1.039), Jakarta Pusat (1.211), Jakarta Utara (1.343), Kota Bekasi (1.410), Bogor (1.484), Kota Depok (1.897), Jakarta Selatan (1.952), Kota Jayapura (1.959), Jakarta Barat (2.023), Jakarta Timur (2.781), Kota Padang (2.816) dan Kota Pekanbaru (2.909). 

Menurutnya, 12 kabupaten/kota ini kondisinya sudah bertahan selama berminggu-minggu dengan jumlah kasus aktif di atas 1000 kasus. Diakui, memang 12 kabupaten/kota ini masuk dalam kategori kota besar yang aktivitas ekonominya sudah berjalan. 

Menurut Wiku, hal ini jadi tantangan terbesarnya adalah protokol kesehatan dapat benar-benar dijalankan dalam setiap aktivitas masyarakatnya. 

"Dimohon Pemda dari 12 kabupaten/kota tersebut untuk dapat bekerja kerasa menekan angka kasus aktif ini dengan secara tegas mengawasi kedisiplinan masyarakatnya dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya dalam sektor-sektor ekonomi dan sosial yang sudah berjalan," jelasnya.

Penting menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi dengan kasus aktif COVID-19 masih tinggi. Taati protokol dengan tak melupakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya