Kasus Corona di Garut Bertambah 110 Berasal dari Klaster Pesantren
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengumumkan jumlah positif corona (COVID-19) di Kabupaten Garut Jawa Barat bertambah 110 kasus. Kasus positif baru merupakan klaster dari pondok pesantren.
Menurut Rudy, telah terjadi penambahan kasus positif COVID-19 yang cukup luar biasa hingga mencapai 110 kasus. Pihaknya meminta agar jajaran Pemerintah Kabupaten Garut siaga.
"Telah terjadi outbreak (wabah), hari ini terkonfirmasi positif corona mencapai 110 orang dari klaster pondok pesantren," ujarnya, Jumat 23 Oktober 2020 malam.
Baca juga: Luhut Ungkap Vaksin COVID-19 November Terancam Molor, Ini Penyebabnya
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, menemukan ratusan kasus positif baru tersebut dari hasil pemeriksaan sekitar 700 sampel. Sehingga diimbau agar jajaran Pemerintah Kabupaten Garut lebih meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus corona.
"Sehingga jika menemukan warga yang mengalami gejala mirip corona harus segera melapor, agar bisa ditangani cepat, " ungkap Rudy.
Sementara itu Tim Sub Divisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut melaporkan bahwa dari 722 sampel yang dilakukan pemeriksaan RT- PCR (real time polymerase chain reaction) di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, ditemukan 108 kasus konformasi positif COVID-19, dan tiga kasus positif hasil pemeriksaan RT-PCR fasilitas kesehatan lainnya.
Adapun total kasus COVID-19 (kontak erat, suspek, probable dan konfirmasi positif) di Kabupaten Garut, sebanyak 10.678 kasus, di antaranya 575 kasus dinyatakan positif.
Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar
Makam pria di Kampung Sayuran Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug Jawa Barat terpaksa dibongkar atau ekshumasi oleh aparat Kepolisian Polres Garut. Kematian pria itu janggal
