Ahli: Tim Peneliti Terus Kaji dan Awasi Tiap Fase Uji Vaksin

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr Soedjatmiko Sp.A (K)
Sumber :
  • Ist

VIVA – Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr Soedjatmiko Sp.A (K) menegaskan keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan vaksin. Peneliti dan pengawas vaksin harus memastikan apakah vaksin yang dibuat aman untuk digunakan. 

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

Hal itu merespons proses uji klinis kandidat vaksin COVID-19 yang tengah dilakukan pemerintah di Bandung. Menurutnya, jika uji klinis vaksin fase pertama tidak aman atau terjadi efek samping berat, maka uji klinis vaksin tahap berikutnya tidak dapat dilanjutkan.

"Dari uji klinis vaksin COVID-19 satu dan dua yang sudah dilakukan, tidak ada keluhan efek samping berat. Jika dari fase satu sudah ada keluhan maka tidak akan dilanjutkan ke fase dua. Demikian juga jika ada temuan keluhan atau ada hal yang membahayakan pada fase dua, maka tidak akan dilanjutkan pada uji klinis fase tiga. Dan dalam hal uji klinis ini, pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak," kata Prof Soedjatmiko dalam keterangan, Senin, 26 Oktober 2020.  

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca: Pengadaan Vaksin COVID-19, Jokowi: Jangan Timbul Persepsi Terburu-buru

Saat ini, uji klinis fase tiga tengah dilakukan pemerintah di Bandung pada 1.620 relawan.  "Ada (relawan) yang baru disuntik satu kali dan ada yang sudah dua kali, dan tidak ada keluhan atau efek samping berat yang ditemukan dalam proses uji klinis tahap tiga ini. Pemerintah juga telah mempercayakan penelitian dan pengujian kepada para peneliti dan pengawas vaksin," terang Prof. Soedjatmiko.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Dokter yang juga Sekretaris Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ini meneambahkan bahwa vaksin bukanlah obat. Untuk meredam pandemi COVID-19 ini vaksinasi harus dilakukan satu paket dengan mematuhi protokol kesehatan, yakni gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing dan treatment)

"Vaksin hanya salah satu upaya untuk menghentikan pandemi hari ini. Vaksin tidak dapat menggantikan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Soedjatmiko  

Pengawasan berjenjang atas jalannya penelitian vaksin adalah hal wajib. Ini semua demi  memastikan keamanan dan usaha serius pemerintah melindungi segenap warga negara Indonesia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya