Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditargetkan Jadi Andalan pada 2022

Presiden Joko Widodo Saat Menerima Tim Vaksin Merah Putih di Istana Bogor
Sumber :
  • Lukas/ Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan pengadaan impor vaksin untuk mengatasi pandemi COVID-19. Selain itu, pemerintah berupaya melakukan pengembangan vaksin COVID-19 buatan Tanah Air.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Vaksin COVID-19 buatan Indonesia ini nantinya akan dinamai vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih ditargetkan akan bisa diproduksi dan digunakan pada 2022.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19, Erick Thohir, menerangkan bahwa sebagai langkah jangka panjang, pemerintah Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih. Erick mengungkapkan, vaksin Merah Putih merupakan langkah penting bagi pemerintah Indonesia agar tidak bergantung pada vaksin impor COVID-19.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Menteri BUMN ini membeberkan jika Merah Putih ditargetkan bisa diproduksi massal pada 2022. Erick mengungkapkan, pada 2020 dan 2021, untuk mengatasi pandemi virus Corona, pemerintah akan mengandalkan vaksin buatan luar.

"Pengembangan vaksin Merah Putih adalah sangat penting. Karena pengadaan vaksin impor tidak boleh menjadi kebiasaan. Kita harus mengadakan vaksin Merah Putih sendiri agar di 2022 tidak beli lagi vaksin dari luar negeri, tapi lakukan sendiri," tutur Erick saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Pemda DIY yang digelar secara virtual pada Selasa 27 Oktober 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Erick mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan dukungan penuh kepada pengembangan dan pembuatan vaksin Merah Putih. Erick menilai jika industri farmasi di Indonesia mampu untuk memproduksi vaksin COVID-19 sendiri.

Erick mencontohkan Bio Farma yang telah memproduksi 15 vaksin dan dikirim ke 150 negara. Selain itu, dari tinjauan WHO ke lapangan, lanjut Erick, Bio Farma dinilai mempunyai standar internasional.

"Ini yang sedang didorong Bapak Presiden untuk memastikan vaksin Merah Putih hadir untuk Indonesia. Apalagi kita punya Bio Farma yang kemarin sudah dicek oleh WHO mempunyai standar internasional yang bisa dipertanggungjawabkan," tutur Erick.

Sementara itu diketahui bahwa data COVID-19 Indonesia per Selasa, 27 Oktober 2020 angka kesembuhannya terus naik. 

Meskipun, jumlah pasien COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Selasa, 27 Oktober 2020, pasien yang sembuh mencapai 4.576 orang.

Secara total, pasien yang sembuh secara nasional sebanyak 322.248 orang. Sementara itu, orang yang terkonfimasi positif COVID-19 bertambah 3.520 orang.

Seperti diketahui, saat ini kasus Corona masih tinggi. Untuk itu selalu patuhi protokol kesehatan dan lakukan selalu 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun. 

#ingatpesanibu
#jagajarak
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya