Juru Bicara Menteri BUMN Skakmat Fadli Zon soal Harga Vaksin COVID-19

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Juru bicara Menteri BUMN, Arya Sinulingga, membantah argumen politikus Partai Gerindra, Fadli Zon tentang harga vaksin COVID-19 buatan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Mulanya, dalam forum diskusi Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa, 27 Oktober 2020, Fadli mengaku menerima informasi bahwa gubernur Sao Paolo, Brasil, mengklaim mendapatkan vaksin COVID-19 dari Sinovac seharga US$2. Tetapi, katanya, pemerintah Indonesia mendapatkan harga vaksin yang sama seharga lebih mahal, setara Rp200 ribu.

Arya Sinulingga segera menyanggah Fadli bahwa mustahil harga vaksin COVID-19, termasuk yang dari Sinovac, senilai US$2 alias setara Rp20 ribu. Menurut Arya, klaim gubernur Sao Paolo sudah dikonfirmasi bohong oleh Sinovac. “Sinovac bilang itu bohong.”

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Arya memang tidak percaya harga vaksin semurah itu. “Vaksin Fadli Zon ini vaksin Tolak Angin, kalau harganya 2 dolar.” Dia bermaksud mengatakan, vaksin COVID-19 tak mungkin semurah itu.

Fadli Zon lantas mengubah topik pembicaraan tentang vaksin buatan dalam negeri yang diberi nama vaksin Merah Putih. Vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman itu patut didukung untuk bisa diproduksi secara massal dan didistribusikan kepada rakyat Indonesia.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Meski demikian, katanya, vaksin Merah Putih masih harus menunggu lebih lama karena baru dikembangkan, diperkirakan baru dapat diproduksi pada tahun 2021. Dia menyarankan pemerintah lebih mendukung produksi vaksin Merah Putih, meski masih harus menunggu lebih lama, daripada terburu-buru menggunakan vaksin buatan China.

Baca: Dua Pelindung yang Tak Dapat Ditembus Virus Corona Penyebab COVID-19

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024