Wakil Ketua MPR Bersyukur Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Umrah Lagi

Wakil Ketua MPR dan politisi PKS Hidayat Nur Wahid (kedua kiri) dan Mustafa Kamal (politisi PKS) menghadiri Reuni 212 di Monas, Jakarta
Sumber :
  • Twitter.com/@PKSejahtera

VIVA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, bersyukur atas keputusan pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan warga negara Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.

Makin Cantik Berhijab, Rebecca Klopper Didoakan Dapat Jodoh yang Lebih Baik

Sejak pandemi COVID-19, pelaksanaan ibadah haji hingga umrah 2020, ditutup. Ada juga kekhawatiran, karena saat ini kasus positif di Tanah Air masih tinggi. 

“Alhamdulillah, untuk pertama kalinya di tengah pandemi COVID-19, 360 jemaah umrah Indonesia diizinkan berangkat,” kata Hidayat melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid yang dikutip VIVA, Senin 2 November 2020.

Digosipkan Mualaf, Celine Evangelista Berangkatkan Umrah Karyawannya Secara Gratis

Baca juga: Umat Muslim Dunia Kembali Umrah ke Mekah, Pertama Kali Sejak Pandemi

Menurut politikus PKS ini, keputusan pemerintah Arab Saudi yang kembali membuka pintu untuk jemaah umrah asal Indonesia di masa pandemi COVID-19, adalah hal yang ditunggu selama ini.

Momen Menegangkan Anang Hermansyah dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai

“Kesempatan yang sangat berharga. Semoga para jemaah sehat wal afiat dan selamat. Ibadah dan doa mereka untuk diri, Indonesia dan umat, dikabulkan Allah SWT,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah membuka pelaksanaan ibadah umrah pada 1 November 2020. Ratusan orang jemaah dari Indonesia pun berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pagi hari kemarin.

"360 orang, diisi mayoritas pemimpin penyelenggara umrah Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia). Jemaah yang berangkat sedikit. Ini mau berangkat untuk memastikan fasilitas bagi para jemaah," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Amphuri, Muhammad Farid Aljawi, dalam wawancara dengan tvOne, Minggu, 1 November 2020.

Farid menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi soal izin berangkat enam hari lalu. Karena itu, persiapan yang mereka lakukan dadakan.

"Ini berita baik buat kita, sekian lama menunggu selama sembilan bulan, sejak Februari 2020. Ini yang diimpikan jemaah Indonesia," katanya lagi.

Farid mengaku tidak henti-hentinya berkomunikasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi, dan pemerintah. Dia mengucapkan terima kasih dengan pemerintah Arab yang mengizinkan Indonesia untuk umrah.

"Kami berharap mendapat prioritas atau kuota yang mayoritas. Saat ini masa transisi, jadi jemaah-jemaah yang tidak bisa berangkat tahun ini mungkin bisa awal tahun," ujarnya.

Farid menambahkan, sejauh ini sudah ada 59 ribu orang yang mendaftar. Namun, yang memenuhi syarat 18-51 tahun hanya 40 persen.

Untuk berapa jatah yang didapat Indonesia, dia mengaku belum tahu. "Setelah kita terbang perdana, nanti kita mendapat informasi lebih banyak," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya