Aksi Bela Nabi di Aceh, Massa Tantang Presiden Prancis Duel

Aliansi ormas islam menggelar unjuk rasa terkait pernyataan Presiden Prancis
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Aliansi Ormas Islam di Aceh menggelar aksi unjuk rasa di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa, 3 November 2020. Massa mengutuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Putin Tegaskan Kembali Operasi Militer di Ukraina Tidak Akan Berhenti

Massa juga menebar foto Macron di jalanan dengan mengajak pengendara untuk melindas foto tersebut. Massa juga membakar foto Macron dan menginjaknya.

Ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani mengatakan, pernyataan Macron berbahaya dan menyakiti umat muslim yang ada di dunia.

Takut DNA-nya Dicuri, Macron Tolak Tes COVID-19 di Rusia

Atas pernyataan Macron tersebut, ia siap jika diajak duel dengan Presiden Prancis tersebut. “Jika nabi kita dihina tentu siapa saja pasti akan melawan. Bahkan saya menantang Macron untuk duel,” kata Umar Rafsanjani.

Baca juga: Jokowi: Medsos Tak Jarang Membawa Racun yang Timbulkan Perpecahan

Usai Bertemu Putin, Dukungan bagi Emmanuel Macron untuk Pemilu Naik

Pihaknya juga mengimbau agar pengusaha di Aceh untuk tidak memperjualbelikan produk Prancis ke masyarakat. Hal itu dilakukan agar memberi peringatan bahwa umat muslim siap melawan dengan cara apapun.

Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar sudah memerintahkan anggotanya untuk menyingkirkan produk Prancis yang ada di gedung DPRK Banda Aceh.

Farid bilang pihaknya sudah mengajukan ke Pemerintah Kota Banda Aceh untuk membatalkan semua kerja sama dengan Prancis.

“Di DPRK kita tidak lagi gunakan produk Prancis baik minuman kemasan maupun yang lainnya. Kita sudah tegaskan ke wali kota untuk batalkan kerja sama dengan Prancis,” kata dia.

Sebelumnya Pemerintah Aceh juga sudah membatalkan perjanjian kerja sama dengan Institut Francais d’Indonesie. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk kecaman pemerintah dan masyarakat Aceh kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai mendiskreditkan umat Islam.

“Penundaan kerja sama ini sebagai sikap protes, bentuk keberatan pemerintah bersama seluruh masyarakat Aceh kepada pemerintah Prancis yang telah mendiskreditkan Islam,” kata Nova dalam keterangannya di Banda Aceh, Senin, 2 November 2020.

Kata dia, sikap presiden Prancis yang mengatakan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di dunia dan tidak melarang majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berpendapat, tidak dapat dibenarkan dan telah melukai hati 2 miliar lebih umat Islam di seluruh dunia. Akibatnya aksi protes terjadi di hampir seluruh negara Islam.

kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan GNPF Ulama menggelar Aksi Bela Nabi Muhammad SAW di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) India, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022.

Tak Berhasil Temui Dubes India, 5 Tuntutan Massa Aksi Bela Nabi

Masa aksi telah membubarkan diri pada pukul 17.03 setelah tidak berhasil menemui pihak Kedutaan Besar India.

img_title
VIVA.co.id
17 Juni 2022