Dipecat PDIP, Cawalkot Medan Akhyar Nasution Kini Kader Demokrat

Cawalkot Medan Akhyar Nasution (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, H Akhyar Nasution, di hadapan pengurus DPP Demokrat mengaku bahwa dia sekarang menjadi kader partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal itu terjadi setelah ia dipecat dari PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.

Bobby Nasution Beri Sinyal Kuat Bakal Gabung Golkar: Insya Allah, Belum Ada KTA

Hal itu diungkapkan Akhyar Nasution di hadapan Wasekjen DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon dan kader Partai Demokrat Kota Medan di Sekretariat DPC Demokrat Kota Medan, Jalan Di Panjaitan, Kota Medan, Selasa, 3 November 2020.

"Saya sekarang adalah kader Partai Demokrat," kata mantan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara itu.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Bersama Salman Alfarisi sebagai calon Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution didukung Partai Demokrat dan PKS melawan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution – H Aulia Rachman di Pilkada Medan 2020.

Akhyar Nasution mengatakan Bobby Nasution merupakan menantu Presiden Joko Widodo yang membuat Pilwakot Medan pada tahun ini menjadi sorotan publik secara nasional.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

"Pilwakot Medan tahun ini saya melihat sudah berskala nasional, bukan karena Akhyarnya tapi karena ada keluarga pembesar negara di sini," kata Akhyar.

Meski Bobby Nasution – Aulia Rachman diusung koalisi gemuk, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, PSI, PPP dan partai lainnya, Akhyar mengungkapkan tidak gentar untuk meraih kemenangan di Pilkada Medan.

"Ini tantangan bagi kita. Ketika kita berani mengambil risiko yang tinggi, maka kita akan dapat hasil yang luar biasa," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu, mengungkapkan berdasarkan hasil survei tim internal mereka diprediksi sekitar 58 persen Akhyar-Salman (AMAN) unggul atas lawannya.

"Untuk sementara kita unggul 58 persen. Kita berupaya meningkatkan kemenangan ini agar tidak ada proses MK ke depan, jika kita nantinya menang telak," kata Burhanuddin Sitepu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya