Aktifitas Ruangan Makin Sering, Pengelola Diingatkan Pesan Ibu

Seorang petugas dengan pakaian dekontaminasi menghentikan pengendara mobil sebagai bagian dari pemeriksaan deteksi dini penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Pergerakan masyarakat dalam ruangan di wilayah Jawa Barat, disebut mulai menjadi aktivitas dominan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Penyedia fasilitas dinilai harus ekstra menerapkan protokol kesehatan dalam ruangan dengan ketat karena potensi penularan COVID-19 dalam ruangan lebih berisiko.

Tuding Pj Gubernur Jawa Barat Tidak Netral saat Pemilu 2024, Hakim MK: Tak Ada Saksinya

Juru bicara Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Daud Ahmad menjelaskan, pengelola tempat mulai dari hotel, wisma, restoran harus lebih aktif dan sigap melihat pergerakan ini.

"Sekarang sudah mulai banyak kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tolong perhatikan protokol kesehatan," katanya di Bandung, Sabtu 7 Oktober 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Mamajang Kecamatan di Makassar yang Sukses Tangani COVID-19

Pengelola, menurutnya, harus memperhitungkan potensi penularan karena ventilasi udara yang menggunakan AC sangat berbahaya menularkan COVID-19 dengan cepat.

Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki di Kali Cikeas

"Harus memperhatikan ventilasi udara, durasi saat pertemuan dalam ruangan harus diatur kapasitasnya juga. Tolong perhatikan," ujarnya.

Jawa Barat disebut masih menjadi daerah dengan kasus positif aktif paling tinggi. Dengan demikian potensi bahaya penularan masih mengintai. Diimbau menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yaitu mencuci tangan dengan air sabun pada air mengalir, menggunakan masker dan jaga jarak.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya