Survei: 60 Persen Warga Bersedia Gunakan Vaksin COVID-19

Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Depok
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Populi Center merilis survei terkait penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi COVID-19. Seperti diketahui, pemerintah akan memulai rencana vaksinasi COVID-19 kepada warga Indonesia.

Angka COVID-19 Naik Jelang Nataru, PAPDI Rekomendasikan Ada Vaksin Booster Lanjutan

Berdasarkan hasil survei, sebesar 60 persen masyarakat disebut bersedia menggunakan vaksin dari pemerintah. "Sedangkan sebesar 40 persen yang menjawab tidak bersedia," kata peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah, Senin 9 November 2020.

Survei pada 21-30 Oktober 2020 ini dilakukan melalui metode wawancara tatap muka dengan besaran sampel 1.000 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei ini sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Vaksin COVID-19 Berbayar Setelah 31 Desember 2023

Baca juga: Studi Baru: Anak-anak Tidak Berisiko Sebarkan COVID-19

Dalam pertanyaan khusus masyarakat yang tidak bersedia diberi vaksin, mayoritas menjawab takut akan bahaya atau risiko kesehatan dengan 46,5 persen. Kemudian responden yang tidak percaya vaksin menyembuhkan sebesar 15,2 persen, dan yang tidak dapat memastikan vaksin halal ada 13,3 persen.

Kasus COVID-19 di Jakarta Naik, Cakupan Vaksin Dosis 4 Di DKI Jakarta Baru 10 Persen

Beberapa negara saat ini telah mengembangkan vaksin COVID-19. Terkait ingin memilih vaksin dari negara mana, masyarakat juga menjawab dengan beragam.

"Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin COVID-19, masyarakat memilih vaksin dari China dengan 16,6 persen, Amerika Serikat dengan 10,3 persen, dan Jepang sebesar 8,0 persen," kata Nurul. (art)

Buka Puasa Bersama Presiden Direktur PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana)

mRNA: Vaksin Masa Depan dan Kunci Ketahanan Nasional?

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) diketahui tengah memproduksi vaksin SARS-CoV-2 dengan teknologi mRNA, tanpa menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024