Jenderal Sutanto, Kapolri Teman Seangkatan SBY yang Kontroversial

Sutanto dan Kapolri Bambang Hendarso
Sutanto dan Kapolri Bambang Hendarso
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Selalu ada kejutan di setiap pemilihan Kapolri. Ada yang sudah dipersipakan jauh-jauh hari, ada juga yang ditunjuk dadakan. Salah satu contohnya Jenderal (purn) Sutanto. Dia awalnya bukan orang yang diprediksi menjadi Kapolri tetapi karena punya kedekatan dengan Presiden SBY, maka hal itu mungkin saja terjadi.

Faktanya, dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 2010, awal-awal SBY menjabat sebagai Presiden, dia melirik teman seangkatannya semasa Akabri Kepolisian, yakni Sutanto untuk memimpin Korps Bhayangkara. Namun karena pangkat Sutanto yang masih Inspektur Jenderal alias bintang dua, hal tersebut dipikirkan ulang. Saat itu, Sutanto menjabat sebagai Kepala Lemdiklat Polri.

Langkah kongkritnya, SBY menaikan bintang jenderal lagi ke Sutanto dan menjabat sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN). Dengan demikian, Sutanto sudah mendapat bintang 3 alias Komjen dan lolos salah satu syarat menjadi Kapolri.

Enam bulan bertugas di BNN, SBY mengusulkan kepada DPR untuk menjadikan Sutanto sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Da'i Bachtiar yang sudah 4 tahun lebih menjadi Kapolri. Untuk lingkungan Mabes Polri saat itu, Sutanto tercatat tidak pernah punya jabatan strategis. 

Sutanto yang lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950, ini lebih banyak menghabiskan waktu berdinas di daerah-daerah, baik menjadi Kapolres maupun saat menjadi Kapolda. 

Usut punya usut, Sutanto merupakan lulusan terbaik Akabri Kepolisian 1973, SBY terbaik Akabri Darat 1973. Selain Sutanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Slamet Soebijanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Djoko Suyanto adalah lulusan Akabri 1973

Berangus Togel

Halaman Selanjutnya
img_title