Komjen Putut, Eks Ajudan SBY yang Kariernya Moncer di Era Jokowi

- VIVA.co.id/Syaefullah
Kariernya di Korps Bhayangkara cukup cemerlang, karena banyak jabatan strategis didudukinya dan pengalamannya bidang reserse. Sejak 1 Mei 2020, Rycko menjabat sebagai Kepala Badan Intelkam Polri.
Rycko mulai karirnya dari penugasan pertama di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kanit Jatanras pada 1990. Lalu, ia ditugasi sebagai instruktur di Akpol Semarang, Jawa Tengah.
Tahun 1993, ia ikut pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus predikat terbaik. Kemudian, ia balik lagi tugas di Polres Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan dan Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.
Tahun 2002, ia ikut pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis. Kemudian, Rycko pernah menduduki jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara hingga dipromosikan menjadi ajudan Presiden SBY.
Selain jabatan yang strategis, Rycko juga pernah menorehkan prestasi dalam mengungkap kasus besar yakni melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005.
Saat diberi tugas melumpuhkan teroris Azhari, Rycko satu tim dengan Jenderal Idham Azis yang sekarang menjadi Kapolri. Selain itu, Rycko juga satu tim dengan mantan Kapolri Jenderal (Pun) Tito Karnavian yang saat ini jadi Menteri Dalam Negeri, dan Petrus Reinhard Golose.
Setelah berhasil menguasai teroris Azhari, Rycko bersama tim polisi lainnya mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri).