Sejumlah Masalah Menyusul Penemuan Rel Trem di Tengah Kota Malang

Penemuan jalur trem atau jalur kereta api tengah kota pada masa kolonial di Kota Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Pemerintah Kota Malang sedang mencari formula khusus untuk menyelamatkan jalur trem atau jalur kereta api tengah kota. Rel itu ditemukan di area proyek pembangunan kawasan Kayutangan Heritage pada koridor perempatan Rajabali. Rel terpendam selama puluhan tahun di bawah aspal jalan raya.

Heru Budi Mengaku Tak Tahu soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Capai Rp 22 M

Wali Kota Malang Sutiaji meminta keberadaan rel tidak menjadi alasan pelaksana proyek Kayutangan Heritage untuk menyelesaikan pengerjaan mulur dari deadline. Berbagai usulan penyelamatan jalur trem memang sedang dimatangkan. Sementara itu, pelaksanaan proyek harus tetap berjalan dan rampung sebelum 20 Desember 2020.

"Ada yang usul [rel trem] suruh naikkan, tapi jangan sampai pelaksana nanti dibuat menjustifikasi ini lambat gara-gara relnya minta begini. Saya minta, kalau bisa selesai satu bulan lebih, harus bisa. Nanti alasan belum kering, sekarang ada alat mengeringkan, untuk yang bawahnya betonnya itu," kata Sutiaji, Kamis, 12 November 2020.

Makam Sunan Kalijaga Terendam Banjir, Peziarah Tetap Berdatangan: Berdoa Air Cepat Surut

Ada beberapa opsi untuk menyelamatkan rel trem, salah satunya diangkat ke permukaan. Namun, risikonya membuat jalanan licin dan membahayakan pengendara. Ada usulan juga agar dibedakan dengan pemasangan batu andesit khusus. Opsi lainnya adalah dengan pemasangan kaca agar terlihat transparan.

"Usul pertama (diangkat) dikasih kaca, biar kelihatan. Tapi kacanya masih ngimpor: beli, cuma ada di China. Usulan saya dibedakan batu andesitnya. Semua ini masih rekomendasi antara ditimbun atau diangkat tapi kelihatan," ujar Sutiaji.

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ungkap Makna Nama WHOOSH: Tercepat di Asia Tenggara

Dia mengaku senang dengan temuan rel trem karena menjadi menjadi bukti bahwa kawasan Kayutangan Heritage memiliki nilai sejarah dengan beberapa bangunan cagar budaya. Rel trem itu diperkirakan dibangun pada masa kolonial Belanda pada 1903, sesuai data Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang.

Kini berlangsung proyek pembangunan kawasan heritage di daerah Kayutangan, meliputi pertigaan PLN dan perempatan Rajabali. Proyek pembangunan digarap dengan dana APBN dan APBD senilai Rp32 miliar. Akibat pembangunan itu, sepanjang Jalan Basuki Rahmat ditutup. (art)

Baca: Bangun Kayutangan Heritage, Jalur Trem Peninggalan Kolonial Ditemukan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya