Reuni 212 Mau Digelar, Jimly Asshiddiqie: Ini Cari-cari Masalah

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menanggapi soal rencana reuni 212 yang akan digelar di Jakarta. Jimly menilai reuni yang digelar di masa pandemi COVID-19 ini bak mencari-cari masalah.

Jimly awalnya menanggapi pernyataan Ustaz Haikal Hassan dalam video yang beredar di Twitter. Haikal menyebut reuni 212 bisa digelar karena pilkada juga bisa digelar.

"Ini cari2 masalah. Pilkada sdh diatur UU stlah sblumnya ditnda. Reuni tdk ada dasarnya, malah trus mnerus besarkn konflik pilgub yg sdh tuntas," cuit Jimly dalam akun Twitter @JimlyAs, Jumat, 13 November 2020.

Jimly meminta adanya kearifan bagi yang ingin menggelar acara reuni yang digelar setiap tahun sejak 2017 di kawasan Monas itu. Apalagi, menurutnya, banyak warga lain yang justru menjadi merasa tidak nyaman dengan kegiatan massal.

"Mhnlah kearifan, wrga yg tdk se7, aplagi yg non Muslim mngkin lebih bnyk mrasa tdk nyaman. Tolong brtoleransi. Mnteri mst koord dg Pemda," ujar Jimly.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kawasan Monumen Nasional Jakarta ini belum diperkenankan untuk kegiatan umum. Sebab hingga saat ini Pemprov DKI masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, karena masih pandemi COVID-19.

"Sampai hari ini belum diperkenankan dibuka, sampai hari ini, terkait PSBB," kata Riza di Jakarta.

Riza pun tak mempermasalahkan siapa saja bisa mengajukan izin untuk kegiatan di Monas. Namun Riza menegaskan bahwa tempat itu saat ini memang belum dibuka untuk umum. 

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

"Semua boleh mengajukan permohonan izin tapi sesuai ketentuan sampai hari ini belum," kata Riza.

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024