Nasib Apes 2 Jenderal Polisi Usai Acara Habib Rizieq

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Nana Sudjana.
Sumber :
  • VIVAnews/Bayu Nugraha

VIVA – Lautan massa memadati kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat sejak 10 November dan 14 November 2020. Pada hari itu, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia serta akhir pekannya menikahkan anaknya dan menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak disangka, banyak sekali jemaah yang hadir hingga lupa jika saat ini tengah massa pandemi corona

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Tak ada yang menjaga jarak, terlihat pula banyak yang tak pakai masker. Satgas COVID-19 akhirnya turun tangan. Memberikan puluhan ribu masker kepada jemaah yang hadir saat acara pernikahan anak Habib Rizieq. Usai acara, FPI dan Habib Rizieq didenda. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan surat pernyataan jika acara nikah tersebut melanggar protokol kesehatan. Denda nya mencapai Rp50 juta. Denda tersebut dibayar lunas. 

Namun tidak hanya sampai situ. Dua hari setelah acara tersebut, tepatnya Senin 16 November 2020, Presiden Jokowi mengeluarkan kekesalan nya melihat acara tersebut. Massa berkerumun dan abai dengan kesehatan. Padahal pemerintah sedang gencar-gencarnya menegakkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. 

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

“Saya ingin tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Pada masa pandemi ini telah kita putuskan pembatasan-pembatasan sosial termasuk di dalamnya adalah pembubaran kerumunan," kata Jokowi kemarin.

Peningkatan angka positif yang terkena virus corona saat libur panjang saja masih dipersoalkan, ditambah lagi acara kemarin yang mengumpulkan begitu banyak massa. Tak tanggung-tanggung, buntut acara tersebut, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudiana dicopot dari jabatannya.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Pencopotan tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/3222/XI/KEP/ 2020 tertanggal 16 November 2020, tentang dari pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri. Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri. Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.

Kapolri Jenderal Idham Azis juga mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. Keduanya dicopot lantaran karena dianggap tak melaksanakan perintah menegakkan protokol kesehatan. Diketahui, pengajian di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat juga dihadiri ribuan jemaah untuk mengikuti Maulid Nabi yang dipimpin oleh Habib Rizieq.

“Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan. Yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapoda Jawa Barat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 16 November 2020.

Sementara itu, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.

Dikutip dari beberapa sumber, Irjen Nana  merupakan lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang intel. Lulus dari Akpol, Nana mendapat promosi menjabat sebagai Pamapta Polresta Yogyakarta (1988),  kemudian menjaba Kapolsekta Umbulharjo Polresta Yogyakarta, Kasat Intel Polres Metro Jakbar (2001, Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakbar (2002)

Nana terus mendapat promosi jabatan. Saat itu didapuk menjadi Kapolres Probolinggo (2006) selanjutnya Wakapolwiltabes Surabaya (2008), Analis Utama Tk. III Baintelkam Polri, Kapoltabes Surakarta (2010), Dirintelkam Polda Jateng (2011), Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), Dirintelkam Polda Jatim (2014)

Tahun 2015, Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi, kemudian dipindah jadi Wakapolda Jabar (2016), Dirpolitik Baintekam Polri (2016), Kapolda NTB (2019) dan terakhir Kapolda Metro Jaya (2019).

Sementara Irjen Rudi, lulusan Akpol tahun  1988. Dia berpengalaman dalam bidang reserse. Dia juga termasuk dalam anggota Densus 98. Rudi merupakan teman satu angkatan Kapolri Jenderal Idham Azis. Rudi bahkan sempat menggantikan jabatan Idham saat menjadi Kapolda Sulsel. Rudi bahkan pernah ditembak dari jarak dekat oleh teroris di Poso. 

Karier Rudi termasuk cemerlang, di antaranya:

Komandan Peleton Brimob Kie 516 Kelapa Dua(1988)

Komandan Kompi Brimob Kie 5994 Kelapa Dua(1992)

Kepala Unit Reserse Brimob Direktorat Serse Polda Metro Jaya (1997)

Komandan Batalyon A Satuan Brimob Polda Papua(2000)

Wakil Kepala Satuan Brimob Polda Maluku (2001)

Wakil Kepala Satuan I Gegana Korps Brimob Polri(2004)

Kepala Kepolisian Resor Poso (2005)

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2007)

Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya(2007)

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara(2009)[13]

Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri(2010)

Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2010)

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah(2016)[14]

Kepala Korps Brimob Polri (2018)[15][16][17]

Asisten Operasi Kapolri (2019)

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (2019)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya