Jokowi Jamin Keamanan Vaksin: Dibeli dari Perusahaan List WHO

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Twitter @jokowi

VIVA – Pemerintah dalam waktu yang tidak lama lagi, akan melakukan vaksinasi">vaksinasi ke masyarakat. Vaksin terkait COVID-19. Meski demikian, masih ada sejumlah pihak yang meragukan efek dari vaksin tersebut.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Untuk itu, Presiden Joko Widodo memastikan, vaksin yang dipesan dan dibeli oleh pemerintah telah memenuhi standar tinggi, yakni perusahaan dan produknya terdaftar dalam badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO).

"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merek yang ada di dalam daftar list-nya WHO. Saya nggak berbicara mereknya apa. Asal sudah ada di dalam list-nya WHO itu yang akan kita berikan," kata Presiden Jokowi, di sela-sela meninjau Puskemas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 18 November 2020.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Baca juga: Jumhur Cs Positif COVID-19, HNW Singgung Ribuan Tahanan Dibebaskan

Jokowi ingin, kemanfaatan vaksin itu secara maksimal. Makanya, segala ketentuan dan syarat medis diminta oleh Kepala Negara agar diperhatikan betul saat nanti membeli vaksin itu. 

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Sejauh ini, vaksin yang disebut akan digunakan adalah yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Kabar terakhir, pemerintah juga disebut sudah menjajaki perjanjian dengan AstraZeneca, perusahaan farmasi asal Inggris.

Setelah nanti dibeli maka sosialisasi untuk vaksinasi akan langsung dilakukan oleh pemerintah. Dengan harapan, akan banyak yang ikut. Nantinya, akan ada vaksin yang diberikan secara gratis, dan ada juga yang mandiri alias bayar sendiri.

"Jadi ada yang tidak membayar, gratis, vaksinasi program. Ada yang membayar yaitu vaksinasi mandiri. Ini dua hal yang berjalan beriringan nantinya," kata mantan Gubernur DKI itu.

Jokowi pun masih optimis, penyuntikkan vaksin bisa dilakukan akhir tahun 2020 ini. Namun pertimbangan medis, tetap menjadi faktor utama sehingga rencana selanjutnya adalah bisa divaksin pada awal 2021 mendatang.

"Kita memperkirakan akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun atau di awal tahun. Akhir tahun 2020 atau di awal tahun 2021 karena memang proses persiapannya itu tidak hanya menerima vaksin kemudian langsung disuntikkan. Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh Tanah Air, ini yang tidak mudah," ujarnya.

Pada kesempatan peninjauan itu Jokowi ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya