Haedar Nashir: Bila Tak Bisa Beri Solusi, Jangan Buat Masalah

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka.
Sumber :
  • VIVAnews/ Agus Rahmat.

VIVA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai pandemi COVID-19. Juga tidak menganggap situasi ini sebagai hal yang ringan. Menurutnya, dalam situasi saat ini, apabila memang belum mampu memberi solusi yang baik, jangan lah membuat masalah.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Itu dikatakan Haedar dalam sambutannya pada silaturahmi Milad ke-108 Muhammadiyah melalui virtual, Rabu 18 November 2020.

Haedar meminta kepada semua pihak harus tetap waspada. Perbuatan orang tidak disiplin dapat berdampak luas bagi penularan virus dan keselematan jiwa orang lain.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

“Jika belum mampu memberikan solusi, setidaknya jangan membikin masalah yang membuat rantai penularan makin menyebar,” singgung Haedar.

Baca juga: Jokowi: Cucu Lahir di Muhammadiyah, Ibu Iriana Kuliah di Muhammadiyah

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

Menurut Haedar, setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses yang sudah tercipta baik akan kembali tidak kondusif.

Kewaspadaan terhadap wabah ini, jelas Haedar, adalah wujud dari ahlak yang karimah. Untuk itu, kedisiplinan untuk menghambat penyebaran virus guna menyelamatkan diri dan orang lain, harus tetap dijaga dengan baik.

“Setelah sembilan bulan semua berjuang dengan prihatin, kita harus tetap disiplin dan waspada, serta tidak boleh lengah sebagai wujud sikap keislaman yang berakhlak karimah dan ra?matan lil-‘?lam?n,” tuturnya.

Dalam menghadapi pandemi ini, Muhammadiyah yang dilahirkan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912, tetap bisa bertahan untuk ikut berperan aktif.

“Kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan anugerah-Nya sehingga Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang sebagai gerakan Islam yang terus berkiprah memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” kata Haedar.

Kesyukuran merupakan kekuatan ruhaniah Muhammadiyah agar dalam menjalankan misi dakwah dan tajdid, senantiasa mendapatkan berkah dan rida Allah. Dengan bersyukur Muhammadiyah akan memperoleh keluasan rezeki dan karunia Allah.

Muhammadiyah ketika memperingati Milad ke-108 berada dalam suasana bangsa dan dunia masih menghadapi pandemi COVID-19. 

“Maka, sebagai kaum beriman, pandemi ini merupakan musibah yang harus kita hadapi dengan ikhtiar dan doa yang sungguh-sungguh agar Allah SWT mengangkat wabah ini atas Kuasa dan Rahman-Rahim-Nya,” ujarnya.

Melalui Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), ‘Aisyiyah, dan seluruh komponen gerakannya, sejak awal terus berbuat yang maksimal dalam menghadapi sekaligus mencari solusi atas pandemi ini.

“Muhammadiyah mengambil langkah memberi solusi dalam usaha kesehatan, sosial-ekonomi, edukasi masyarakat, dan panduan keagamaan hasil ijtihad Tarjih. Alhamdulillah kiprah Muhammadiyah memperoleh apresiasi dari berbagai pihak dan masyarakat luas,” katanya.

Menurutnya, Muhammadiyah dalam menghadapi pandemi COVID-19 telah mengajarkan praktik baik cara beragama yang tekun, taat, dan rasional. 

Menjelang Milad ini melalui MCCC, Muhammadiyah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan atas kinerjanya dalam melawan COVID-19. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-56 tanggal 12 November 2020.

“Semuanya merupakan bukti, jika Muhammadiyah berbuat baik wujud dari amal saleh dengan ikhlas, maka kiprahnya akan memeperoleh dukungan positif dari masyarakat luas,” katanya.

Tentunya, Muhammadiyah terus berikhtiar agar usaha menghadapi pandemi makin ditingkatkan dan tidak boleh surut. Pandemi COVID-19 ini telah membawa dampak sangat luas dalam kehidupan.

Karenanya Muhammadiyah mengajak semua pihak dan warga bangsa untuk bersama-sama berusaha menghadapi musibah ini dengan segala ikhtiar yang maksimal. 

Tegakkan aturan serta disiplin protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Umat Islam dan warga Persyarikatan harus menunjukkan uswah ?asanah dan menjadi pemberi solusi hadapi pandemi yang berat ini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya