Kisah Santri Hafal Alquran 30 Juz Mudah Masuk Kepolisian

Muhammad Dzulfikar, santri yang masuk kepolisian karena hafal Al-Quran 30 Juz
Sumber :
  • VIVA/Irfan (Makassar)

VIVA – Muhammad Dzulfikar (20 tahun), salah seorang santri alumni dari Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Kota Makassar, berhasil lulus dalam seleksi bintara kepolisian atau BA Rekpro melalui jalur hafalan kitab suci Alquran 30 juz. Bahkan, Dzulfikar memperoleh peringkat I umum se-Sulawesi Selatan. Hal ini yang membuatnya mudah lulus dalam seleksi itu.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Pendidikan bintara diketahui sudah dimulai sekarang ini. Setelah sebelumnya dibuka secara resmi oleh Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel), Irjen Pol Drs. Merdisyam, M.Si.

Program pendidikan pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2020-2022 tersebut bertempat di SPN Polda Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar.

Polisi di Surabaya Ditahan, Diduga Cabuli Anak Tiri Sejak SD sampai SMP

Di tempat terpisah, Ketua Yayasan Buq’atun Mubarakah Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Makassar, H. Muhammad Iqbal Djalil, Lc., atau biasa disapa Ustaz Ije, menyampaikan rasa bahagianya.

Dia menyebut, kelulusan Dzulfikar bakal mampu memberikan motivasi kepada yang lain agar juga bisa menjadi penghafal Alquran.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

"Alhamdulillah, sebagai guru (murabbi/ustadz), tentu saya sangat bahagia dan bangga atas capaian santri kami yang lolos di kepolisian melalui jalur prestasi hafalan Quran," ujar mantan anggota DPRD Kota Makassar dua periode itu, Selasa, 24 November 2020.

Baca juga: Pasang Spanduk Tolak Habib Rizieq, 2 Pemuda Diserahkan ke Polisi

Ustaz Ije mengatakan, memang setelah Dzulfikar lulus di pondok, ia sudah menyampaikan keinginannya untuk langsung mendaftar di kepolisian.

“Namun, kami di pondok menyampaikan agar lebih bagus sekiranya Ananda Dzulfikar melakukan pengabdian dulu sembari mengamalkan Alquran yang telah dipelajari dan dihafalnya dari pondok,” tuturnya.

Gayung bersambut, dan akhirnya Dzulfikar memilih mengabdi di Pondok Pesantren Darul Ihsan Cipo Takari, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), yang merupakan cabang Darul Aman Gombara, Kota Makassar.

“Genap satu tahun, dan bersamaan dengan terbukanya pendaftaran, maka ananda Dzulfikar langsung mendaftar lewat jalur penghafal Alqur’an, dan alhamdulillah dinyatakan lolos masuk ke kepolisian,” kata Ustaz Ije.

Ustaz Ije, yang juga selaku ketua Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Sulawesi Selatan, meyakini bahwasanya hafiz atau penghafal Alquran, akan dimuliakan Allah Ta’ala di dunia dan di akhirat.

"Saya sangat yakin bahwasanya seorang penghafal Qur'an itu akan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,  baik di dunia maupun di akhirat, sehingga saya pesankan kepada seluruh santri atau pelajar di manapun berada, hafallah Alqur'an, nak. Jadilah hafiz atau hafizah. Insya Allah, setinggi apapun cita-cita kalian, pasti akan tercapai biidznillah (dengan izin Allah)," tutur tokoh yang bergelar politisi keummatan itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya