Fadli Zon Sindir Khotbah Jumat Mau Disesuaikan Selera Kemenag

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVAnews/ Syaefullah.

VIVA – Wakil Ketua Umun Partai Gerindra, Fadli Zon, mempertanyakan rencana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menyiapkan naskah khotbah Jumat sebagai alternatif bagi masyarakat.  

Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh

“Khutbah Jumat mau disesuaikan selera @Kemenag_RI? Ini menunjukkan paranoid terhadap khutbah, artinya tak percaya pada ulama, Kyai, atau habib yang jadi khatib,” tulis Fadli di akun twitter @fadlizon, yang dikutip Selasa 25 November 2020.

Anggota DPR RI ini menambahkan rencana Kemenag terkait naskah khotbah sendiri dianggap sebagai sebuah intervensi yang terlalu berlebihan.

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Terlalu jauh campur tangan pemerintah mengurusi ruang ibadah dan akan timbulkan kegaduhan baru,” ujarnya.

Sebelumnya Kementerian Agama akan menyiapkan naskah khotbah Jumat sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin menggunakannya. Materi khotbah Jumat akan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Karenanya, Kemenag akan melibatkan para ulama dan akademisi yang pakar pada bidangnya.

Menag Lantik Sekjen, Widyaiswara Ahli Utama dan Pejabat Eselon II Kemenag

Hal ini ditegaskan oleh Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin. Menurutnya, rencana penyusunan khotbah Jumat ini sejalan dengan kebijakan Kemenag untuk menyediakan literasi digital yang mendukung peningkatan kompetensi penceramah agama.

“Kami akan menyiapkan naskah berkualitas dan bermutu dengan tim penulis ahli di bidangnya,” katanya di Jakarta, Senin 23 November 2020.

“Naskah yang disusun bisa dijadikan alternatif. Tidak ada kewajiban setiap masjid dan penceramah untuk menggunakan naskah khotbah Jumat yang diterbitkan Kemenag,” ujarnya.

Dirjen mengatakan, pelibatan ulama, praktisi, dan akademisi penting untuk menghasilkan naskah khotbah Jumat yang berkualitas dan relevan dengan dinamika sosial. Ada sejumlah tema yang akan disusun, antara lain: akhlak, pendidikan, globalisasi, zakat, wakaf, ekonomi syariah, dan masalah generasi milenial. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya