Nadiem Ungkap Manfaat Bantuan Rp1 Triliun untuk Uang Kuliah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat Raker PJJ di DPR
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Pemerintah menyebut telah memberikan insentif bantuan bagi para orangtua yang merasa kesulitan membayar iuran pendidikan di perguruan tinggi. Pemerintah menetapkan bantuan sebesar Rp1 triliun untuk bantuan yang termasuk dalam program Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Bantuan ini diberikan kepada mahasiswa yang berisiko keluar dari pendidikannya karena krisis ekonomi. Ada orangtua yang memang tak mampu membayar uang kuliah.

"Kita langsung mengalokasikan Rp1 triliun, agar perguruan tinggi bisa menunda atau menyediakan pencicilan, dan berbagai relaksasi UKT," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 25 November 2020.

Bahas Pinjol untuk Bayar Kuliah, Ganjar Minta Hentikan Liberalisasi Pendidikan

Baca juga: Jokowi Minta Mensos Langsung Salurkan Bansos Awal Januari 2021

Nadiem menyampaikan, bantuan itu juga diberikan kepada sekolah swasta dalam bentuk bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi dan kinerja. Sebelumnya program itu tak mencakup sekolah swasta. Namun, mengingat masa pandemi COVID-19, bantuan sebesar Rp3 triliun dikucurkan.

Ramai soal Pinjol Uang Kuliah ITB, Danacita: Kami Selalu Menjunjung Transparansi

"Setelah itu kami juga mendengar banyak tantangan dari orangtua murid, banyak yang punya tiga anak, dan harus keluar biaya untuk kuota begitu besar untuk bisa melakukan zoom call atau video call setiap hari, membagi datanya melalui WA. Dan dari situ lah kita berjuang melalui Dana BUN (Bendahara Umum Negara) yang akan kita diskusikan hari ini, Rp7 triliun untuk bantuan kuota," ujar Nadiem.

Nadiem juga melaporkan pada kesempatan itu bahwa dana BOS mengalami relaksasi. Ke depan, dana yang akan dikelola tidak menetapkan satu limit tertentu.

Tujuannya, untuk memberi tunjangan kepada guru-guru honorer. Banyak guru disadari mendapatkan honor hanya Rp100-300 ribu per hari dan itu dinilai belum layak untuk kebutuhan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

"Agar semua kepada sekolah bisa menggunakannya untuk membantu para guru honorer dan mempersiapkan kebutuhan apa pun kebutuhan PJJ," kata mantan bos Gojek tersebut. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya