- VIVA.co.id / Syaefullah
VIVA – Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) melakukan survei terhadap perjuangan organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI) dan ketokohan Habib Muhammad Rizieq Shihab. Dari hasil survei itu, SMRC menyatakan banyak warga yang tidak mendukung perjuangan FPI.
Direktur Eksekutif SRMC, Sirojudin Abbas, mengatakan masyarakat ternyata mengaku banyak yang mengetahui dan pernah mendengar nama organisasi FPI. Menurut dia, ada 69 persen warga yang mengetahui dan pernah mendengar nama FPI.
"Dari 69 persen yang pernah dengar dan tahu FPI, maka kita tanyakan lagi apakah suka atau tidak suka dengan FPI. Kita temukan warga yang suka dengan FPI itu ditemukan sebanyak 43 persen, 41 persen tidak suka dan 16 persen tidak menjawab," kata Abbas saat diskusi webinar pada Kamis, 26 November 2020.
Kemudian, Abbas kembali mengulas hasil survei yang dilakukan pada bulan Januari 2018 tentang awareness terhadap organisasi dan dukungan perjuangannya. Tahun 2018, Abbas mengatakan ada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang paling dikenal oleh warga.
"NU dikenal warga sebanyak 79 persen, Muhammadiyah dikenal 80 persen warga dan FPI dikenal 59 persen warga," ujarnya.
Kala itu, kata Abbas, organisasi yang paling banyak mendapatkan dukungan dari warga atas perjuangannya yakni NU sebesar 80 persen dan warga yang mendukung perjuangan Muhammadiyah ada 80 persen. Sementara, perjuangan FPI didukung warga hanya 33 persen.
Survei nasional dilakukan pada 18 sampai 21 November 2020. Latar belakangnya, karena masyarakat beberapa hari ini disuguhkan kontroversi atas kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi dan aktivitas FPI.
Sedangkan, survei nasional dilakukan dengan sampel random dari populasi pemilih warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Seluruh responden dalam survei tersebut diwawancarai tatap muka dan survei telepon. (ren)
Baca juga: Survei SMRC: Warga yang Suka Habib Rizieq Shihab Cuma 43 Persen
PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Sumatera Utara, sedang mempersiapkan kader terbaik mereka di internal untuk diusung pada Pilkada Serentak 2024.
