Viral Chat Mesum ke ART, Wakil Ketua DPRD di NTT: HP Saya Dibajak

Aplikasi chatting WhatsApp (ilustrasi)
Sumber :
  • Viva.co.id/Novina

VIVA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur, berinisial BN lagi jadi sorotan karena isu chat mesum kepada seorang perempuan berinisial Es (28). BN diduga mengirim chat mesum mengajak berhubungan intim kepada perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Ini Penyebab 5 ART di Bawah Umur Kabur dari Rumah Bekas Dokter

Beredar luas screenshot atau tangkapan layar percakapan WhatsApp berisi rayuan maut BN ke Es. Untuk diketahui, Es merupakan perempuan asal Manggarai Timur, NTT yang bekerja sebagai ART di Surabaya, Jawa Timur.

Dari tangkapan layar yang viral itu, BN memulai chat mesum dengan memperkenalkan diri sebagai wakil ketua DPRD. Untuk meyakinkan Es, pria yang sudah berkeluarga itu mengirimkan sejumlah foto miliknya.

Bermodal Rp2,5 Juta, ART Nekat Nyaleg di Jaksel! Netizen Terbelah: Salut atau Nyinyir?

Melihat sejumlah foto yang masuk ke pesan WhatsApp-nya dari nomor tak dikenal, Es langsung membalas dengan bertanya siapa dan apa tujuan mengirimkan foto-foto.

BN kemudian membalasnya dengan menggunakan bahasa daerah dan Bahasa Indonesia. 

Cari ART dengan Seabrek Pekerjaan, Cleopatra Sebut Tak Seperti yang Dibayangkan Orang

“Tahu dari grup Lonto Leok, Enu (nona). Dengan Pak Wakil DPRD Matim ini,” tulis BN jawab Es dikutip dari tangkapan layar WhatsApp itu pada Jumat, 27 November 2020.

Pun, Es merespons dengan menjawabnya. “Iya,om. Salam kenal."

Selanjutnya, sang legislator pun menanyakan tempat domisili, Es saat ini.

“Iyo, Enu. Nia ite (Iya, Nona, kamu posisi di mana),” tanya BN. 

Baca Juga: Modus Kesurupan Mbah Gimbal, Guru Silat Bejat Ini Cabuli Muridnya

Es mengaku dalam percakapan itu kalau ia saat ini bekerja di Surabaya.

BN selanjutnya menyampaikan niatnya untuk bertemu Es secara langsung di Surabaya.

“Kalau kaka tugas di Jakarta, bisa dong mampir di Surabaya ketemu ite (kamu),” tulis BN. 

Es, lantas balik bertanya, apa tujuan seorang pejabat daerah mau bertemu dirinya. Ia terkejut dengan jawaban BN yang membuatnya geram.

“Tiba-tiba dia (BN) menjawab ingin menjalin hubungan khusus dan ngajak tidur sekamar berdua dengan saya, mengajak bikin anak. Saya terkejut membaca jawaban pejabat daerah seperti ini,” kata Es saat dikonfirmasi, Kamis, 26 November 2020. 

Awalnya, Es tak mau mempersoalkan percakapan yang menurutnya sangat tidak pantas disampaikan seorang pejabat publik. Percakapan ‘nakal’ BN ternyata diketahui istri yang bersangkutan. Namun, istri BN malah mempersalahkan Es dan mengancam mempidanakan Es.

Namun, menurut Es, beberapa saat berselang, dari nomor tersebut, seseorang yang mengaku sebagai istri dari BN, meneleponnya dan mengancam akan melaporkan ke polisi. “Saya tidak terima, apalagi ada bukti chat di saya makanya saya viralkan di media,” tutur Es.

Menurut Es, dirinya tidak pernah mengenal BN sebelumnya. Buktinya, Es di awal chat percakapan WhatsApp dengan BN, tak mengetahui figur BN.

“Sebelumnya, saya tidak mengenal dia. Dia katanya ambil nomor saya di WhatsApp Grup Lonto Leok Manggarai Timur. Lalu kenapa saya yang disalahkan,” ujar Es.

Dikonfirmasi terpisah, BN mengaku kaget tiba-tiba ada percakapan semacam itu di ponselnya. Namun, dirinya menyangkal bahwa bukan dia yang menulis percakapan itu melainkan ulah peretas. 

“Ini tidak benar, handphone saya dibajak dan saya dalam keadaan sakit. Saya tahunya tiba-tiba beritanya sudah beredar tanpa lebih dahulu klarifikasi ke saya dulu,” kata BN.

Ia menjelaskan, awalnya nomor telepon selulernya ditambahkan dalam sebuah WhatsApp Group Lonto Leok Manggarai Timur. Namun, entah siapa yang melakukannya.

Nomor miliknya itu mengirimkan pesan jalur pribadi (japri) kepada Es, yang juga ada di dalam WhatsApp Group tersebut.

“Sumpah demi nama Tuhan Yesus, saya tidak pernah chat dengan orang ini. Mati saya kalau begini. Ada apa saya dikejar-kejar begini,” kata BN.

Ia pun menceritakan, WhatsApp miliknya yang pernah dibajak oleh hacker. Dia menekankan penting untuk melakukan klarifikasi dalam persoalan ini.

“Dulu, HP saya juga pernah kirim gambar ke nomor, Pak Dami (Wakil Ketua I DPRD Matim). Beberapa saat kemudian, gambar tersebut dikirim balik ke saya, sambil bertanya apa maksud gambar itu. Padahal saya sendiri tidak pernah mengirimkan gambar tersebut,” jelas dia mencontohkan.

Laporan Jo Kenaru, Manggarai, NTT-tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya