- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Tokoh Muhammadiyah, Anwar Abbas, terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025, mendampingi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar, yang terpilih sebagai Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-X.
“Bagi saya pribadi hal itu secara psikologis terasa sebagai sesuatu yang membuat saya semakin merasa terbebani. Kenapa? Karena jabatan itu adalah amanah dan kalau saya tidak bisa melaksanakannya berarti saya menggali lubang kejatuhan saya sendiri di mata Allah SWT,” kata Anwar melalui keterangan tertulis, Jumat 27 November 2020.
Baca juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Sebagai Ketum MUI 2020-2025
Menurut Anwar, MUI adalah shodiqul hukumah yaitu teman dan atau mitra dari pemerintah. Sehingga ia akan mendukung penuh pemerintah selama berjalan dengan benar.
“Saya di MUI mendukung pemerintah bila pemerintah itu benar. Untuk mendukung yang benar saya rasa tidak ada masalah karena nyaris tidak ada risikonya,” ucapnya.
Namun ia memastikan, tak akan segan mengkritik pemerintah bila salah dalam menjalankan amanahnya. Karena menurutnya sebagai Wakil Ketua MUI, ia wajib mengingatkan pemerintah bila ada penyimpangan.
“Bila pemerintah itu salah karena menyimpang dari Pancasila dan konstitusi serta undang-undang dan ketentuan yang ada pertanyaannya, beranikah saya dan teman-teman saya di MUI untuk mengingatkan dan meluruskannya?” jelasnya.
Tentu saja ia dan para pengurus MUI harus berani mengkritik dan mengingatkan pemerintah, atas penyimpangan yang terjadi.
“Bila saya dan teman-teman saya tidak sanggup dan tidak berani melakukannya, maka pertanyaannya untuk apa saya harus ada di MUI tersebut,” lanjutnya.
