Seruan NU atas Azan dengan Ajakan Jihad: Jangan Terpengaruh Hasutan

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas.
Sumber :
  • Nu.or.id

VIVA – Nahdlatul Ulama mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh ajakan atau seruan untuk berjihad yang dikumandangkan oleh sejumlah orang dalam kalimat azan melalui rekaman video yang beredar di media sosial.

Hujan Badai di Dubai: Muazin Ubah Lafadz Azan, Netizen: Merinding!

Belakangan diketahui bahwa video azan dengan tambahan kalimat “Hayya alal jihad (marilah menuju jihad)” itu direkam di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin pimpinan Al Habib Bahar Bin Smith di Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 30 November 2020.

“Dalam negara bangsa yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA pada Senin, 30 November 2020.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Baca: Kepala Polda Jabar Patahkan Argumen Habib Rizieq soal Privasi Medis

Cita-cita nasional yang dia maksud ialah mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Karena itu, menurut Robikin, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia, masyarakat harus memperkuat toleransi dan saling menghargai, baik sesama maupun antarpemeluk suatu agama, etnis, budaya, dan lain-lain.

“Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan. Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama keturunan anak cucu Nabi Adam.”

“Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya