Kompolnas Ungkap Keuntungan Manfaatkan Teknologi di Bidang Lalu Lintas

Komisioner Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Komisioner Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, memberikan apresiasi dan dukungan terhadap upaya Korlantas Polri dalam mengelola pelayanan masyarakat (yanmas) di bidang regident, khususnya STNK pada Samsat.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

Produk pelayanan publik berbasis teknologi dengan melakukan berbagai inovasi terus dilakukan. Itu merupakan hal yang tepat karena era saat ini sudah berada dalam era teknologi industri 4.0. 

Dikatakan, untuk melihat peluang meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat, Polri terlebih khususnya Polantas memang seharusnya mulai meninggalkan pelayanan konvensional yang terkenal dengan antre, lama dan berbelit-belit.

Setelah Apple, Menkominfo Janji Boyong Bos Microsoft dan Nvidia ke Indonesia

"Keuntungan inovasi berbasis teknologi di era digital bagi Polri, Polantas khususnya dan pemerintah pada umumnya adalah, efisiensi biaya dan waktu," kata Pudji kepada wartawan, Senin 30 November 2020.

Ditegaskannya, inovasi yang dilakukan Ditregident Korlantas Polri sebagai sarana menyosialisasikan kinerja dan program unggulan sudah seharusnya terus dikembangkan, agar terus meningkatnya indeks kepuasan masyarakat, sehingga trust society terus terbentuk.

Bantu Kembalikan Uang Rp100 Juta Milik Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira

Sementara bagi masyarakat, keuntungan inovasi pelayanan Polantas berbasis teknologi adalah, antara lain, menghemat biaya dan waktu, tidak perlu datang langsung ke tempat pelayanan, pangkas biaya yang tidak perlu.

"Tidak perlu antre, tidak berbelit-belit, semua prosedur dan dokumen bisa diproses secara online. Selain itu, akses cepat dan tepat, adanya peringkasan prosedur konvensional karena sudah berbasis online. Jadi jangan lagi ada istilah pelayanan berbasis online setengah konvensional," katanya.

Untuk kepastian informasi, ia menyebut informasi yang diberikan bersifat resmi dan informatif serta dapat dipercaya publik. Akses e-government perlu memanfaatkan media sosial sebagai jalur akses. Pendekatan ini sebagai bentuk komunikasi dengan masyarakat.

Menurut mantan Kakorlantas ini, ada esensi yang terdapat dalam pelaksanaan e-government yaitu, mendukung pelaksanaan good governance. Salah satu prinsipnya menurut United Nations Development Programme (UNDP), adalah adanya transparansi, baik penggunaan anggaran maupun kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat.

Polantas, kata Pudji, dapat melihat ke arah mana kebutuhan masyarakat di era teknologi industri 4.0 yang serba digital. "Tidak seperti sekarang mengingat rendahnya persentase pemanfaatan internet dalam bidang pelayanan publik, pemanfaatan internet untuk masyarakat Indonesia hanya lebih banyak digunakan untuk kepentingan gaya hidup seperti twitter, facebook, instagram dan lain-lain," ujarnya.

Kompolnas sekali lagi mengapresiasi inovasi yang dilakukan Direktur Regident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusuf dan jajaran karena hal ini dapat mengurangi keluhan masyarakat di bidang pelayanan lalulintas.

Dengan harapan terus meningkatkan pelayanan publik berbasis inovasi teknologi, sehingga mampu meningkatkan kepuasan pelayanan Polantas di era teknologi industri 4.0

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Drs Idham Azis, ketika membuka rapat koordinasi (Rakor) pembina Samsat tingkat nasional tahun 2020 menyatakan sangat mengapresiasi atas kinerja Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dan Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusuf yang mempunyai inovasi bagus dalam membangun pelayanan publik berbasis teknologi informasi atau information technology (IT).

“Saya sangat memberikan apresiasi kepada tim pembina Samsat atas program-program yang mendekatkan kepada masyarakat", ujar Idham.

Untuk itu, Kapolri meminta jajaran Korlantas harus revolusioner melangkah maju menuju perubahan. Prinsip, pihaknya mendukung penuh berbagai inovasi yang dilakukan jajaran Korlantas.

"Ini bukan tentang siapa yang hebat, tapi ini tentang kebersamaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Kita bareng-bareng saja bekerja belum tentu bisa menyelesaikan masalah, apalagi kalau sendiri-sendiri," katanya.

Dalam Rakor tersebut, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono mengatakan, pembangunan birokrasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang harus menjadi perhatian kita semua.

Hal ini merupakan tugas yang sangat besar bagi petugas pelayanan publik di tengah perkembangan digitalisasi dari era revolusi industri 4.0 yang juga banyak membawa perubahan di semua aspek kehidupan.

Terlebih di situasi pandemi COVID-19 yang sampai saat ini belum berakhir mengharuskan adanya perubahan pada pelayanan publik. Untuk menjawab tantangan tersebut, Korlantas Polri melakukan langkah-langkah perubahan digitalisasi dengan adanya IT for road safety.

Kakorlantas berharap dengan adanya IT fo Road Safety ini, para stakeholder bersama-sama membangun program-program pelayanan prima untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusuf selaku ketua pelaksana menyatakan, Rakor ini merupakan salah satu wujud peningkatan pelayanan prima di era digital menuju Indonesia maju.

Dari kegiatan ini, ia berharap akan menyamakan persepsi, dimana masing-masing stakeholder punya komitmen bersama untuk memuliakan Samsat ini menjadi lebih baik.

Ia menuturkan, nantinya akan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pelayanan Samsat dan mencari akar permasalahan, untuk kemudian mencari solusi bagaimana memecahkan masalah itu, agar ke depan pelayanan bisa lebih baik.

“Samolnas atau Samsat Online Nasional merupakan produk unggulan dari Samsat, yang setiap saat kita upgrade sesuai perkembangan, bersama-sama stakeholder terkait," ujarnya. (ren)

Baca juga: Pesan Kapolri ke Korlantas Polri: Revolusioner Melangkah Maju

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya