15 ASN Terindikasi COVID-19, Pemkot Malang Putuskan WFH 2 Pekan

Ilustrasi pemeriksaan COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pemerintah Kota Malang melakukan sejumlah langkah untuk pengendalian COVID-19. Salah satunya melakukan rapid test massal kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Balai Kota Malang. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Rapid test dilakukan sebanyak dua kali dalam kurun waktu, mulai 21 November hingga 29 November 2020 lalu. Hasilnya, 15 ASN dinyatakan reaktif salah satunya Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto, yang kini dirawat intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. 

Atas hasil ini, Pemkot Malang pun memutuskan work from home (WFH) bagi ASN di lingkungan Pemkot Malang. Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nur Widianto mengatakan, keputusan WFH berlaku sejak, Senin, 30 November 2020 hingga 14 hari ke depan. Keputusan itu, diperkuat oleh surat edaran wali kota nomor 28 tahun 2020. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Wali Kota Malang juga sudah mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 28 Tahun 2020 untuk peniadaan apel pagi dan penerapan work from home selama 14 hari ke depan, dan nanti kami akan evaluasi (perkembangan)," kata Nur Widianto. 

Baca juga: Ahli Bom yang Ditangkap di Lampung Dicap Sebagai Penerus Dr Azhari

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Pemerintah Kota Malang, memutuskan WFH karena ada indikasi dari 15 orang yang reaktif terjangkit COVID-19. Selama WFH, lingkungan perkantoran juga akan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. 

"Dari dua kali rapid test hasilnya ada 15 orang yang reaktif. Artinya ada indikasi positif COVID-19," ujar Nur Widianto. 

Nur Widianto mengatakan, dari 15 ASN yang reaktif beberapa diantaranya relatif intens berkomunikasi dengan Wali Kota, Sutiaji, baik dalam segi administrasi maupun kegiatan di lapangan. Selama sepekan terakhir, memang kegiatan yang harusnya diisi oleh Wali Kota, Sutiaji, digantikan oleh wakilnya, Sofyan Edi Jarwoko. 

Terkait kabar Wali Kota Sutiaji positif COVID-19. Nur Widianto membantahnya. Sebab, kondisi Sutiaji baik-baik saja. Hasil rapid test Sutiaji pun dinyatakan non-reaktif.

"Beberapa personal itu (15 ASN) dalam kesehariannya relatif intens berkomunikasi dengan wali kota, baik kegiatan keadministrasian maupun lapangan. Sesuai SOP dan inisiatif beliau selaku kontak erat, maka beliau ambil sikap untuk beraktivitas WFH. Atas inisiatif beliau, karena banyaknya orang terdekat yang terpapar dalam waktu dekat pak Wali Kota akan lakukan swab test," tutur Nur Widianto. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya