Wakil Ketua MPR Sebut Pembantaian di Sigi Sebagai Aksi Terorisme

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid
Sumber :
  • DPR

VIVA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengutuk pembantaian sadis satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Pembantaian keji itu diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Torpedo, Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pekan lalu. 

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

“Aksi keji MIT di Sigi, Sulteng memang terkutuk,” tulisnya di akun twitter @hnurwahid yang dikutip, Senin 30 November 2020.

Politikus PKS ini menegaskan aksi brutal yang dilakukan MIT murni sebagai aksi terorisme bukanlah konflik agama. Hal tersebut diketahui dengan melihat latar belakang dari para korban kekerasan kelompok MIT.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

“Tapi memperhatikan korban korban kebiadaban MIT selama tahun 2020, ternyata ada yang beragama Hindu, Islam, Kristen, maka ini bukan konflik agama atau antar agama,” ungkapnya.

Baca juga: Ahli Bom yang Ditangkap di Lampung Dicap Sebagai Penerus Dr Azhari

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Atas dasar itu HNW mendukung sikap tegas Presiden Jokowi yang memerintahkan TNI-Polri untuk mengejar kelompok MIT yang lari ke hutan hutan.

“Pemerintah harus hadir efektif kalahkan teroris, lindungi rakyat, selamatkan NKRI,” tegasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa atas adanya peristiwa pembantaian satu keluarga dengan sadisnya. Pembantaian itu diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Torpedo, Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pekan lalu. Presiden Jokowi kemudian mengutuk keras tindakan yang disebutnya biadab itu.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 November 2020.

Jokowi pun mengatakan sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis mengungkap jaringan pelaku keji terorisme itu hingga ke akar-akarnya.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Sekali saya tegaskan tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," ucap Kepala Negara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya