Mahfud MD: Ancaman Radikalisme Makin Kentara

Menko Polhukam Mahfud MD.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, pemerintah tidak akan kendor dalam memerangi radikalisme dan terorisme meskipun dalam masa pandemi COVID-19. Apalagi menurut Mahfud ancaman itu semakin terlihat di berbagai negara.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Hal itu disampaikan Mahfud dalam The 3rd Sub-Regional Meeting on Counter Terrorism and Transnational Security (SRM on CTTS) ke-3 secara daring di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.

"Kita semua sepakat bahwa situasi pandemi COVID-19 yang sedang kita alami ini tidak mengurangi ancaman radikalisme, dan terorisme. Di beberapa negara, ancaman tersebut justru tampak makin kentara," kata Mahfud.

Ribuan Konten Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme Disikat Habis

Baca juga: Penumpang Pesawat Merangkak Naik, Kargo Kapal Laut Catat Rekor

Pertemuan SRM adalah pertemuan tingkat menteri koordinator negara-negara sub-regional yang diselenggarakan sejak tahun 2017 dengan Indonesia dan Australia sebagai co-chairs. Pertemuan SRM membahas isu-isu keamanan regional, termasuk penanggulangan ancaman terorisme di kawasan penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTFs) serta upaya penanggulangan ekstrimisme.

Mantan Napiter Dukung Upaya BNPT Lindungi Perempuan dari Radikalisme

Pertemuan ini juga membahas pengaruh pandemi COVID-19 terhadap upaya penanggulangan terorisme dan keamanan sub-regional (transnational security) dan kesiapan dan upaya bagi kegiatan penanganan FTFs pada tingkatan sub-regional.

Mahfud dalam forum ini mengusulkan untuk memperkuat Jakarta Working Group yang sudah ada, untuk membentuk sebuah Senior Officials Counter-Terrorism Policy Forum. Forum ini nantinya akan diketuai oleh seorang pejabat setingkat eselon 1.

"Adanya kesamaan pandangan tentang isu FTF dan perlunya persiapan dalam menghadapi kembalinya para FTF dan keluarganya; kemudian perlu adanya pertukaran informasi diantara negara-negara SRM, baik dalam jumlah FTF, pergerakan FTF dan juga kebijakan penanganan FTF, mendasari kesamaan pembahasan kepentingan pada forum ini," ujar dia.

Pertemuan ini kemudian menghasilkan joint statement yang memuat antara lain pembentukan Sub-Regional Senior Official Counter Terrorism Policy Forum untuk dapat bekerja sama dan saling bertukar best practices dalam penanggulangan terorisme.

"Disetujuinya pembentukan Senior OfficialsCounter-Terrorism Policy Forum dalam SRM untuk memudahkan pencapaian yang dibahas dalam agenda ini," kata Mahfud.

Acara ini turut dihadiri jajaran perwakilan dari Kemenko Polhukam, BNPT, Kemenkumham, BIN, BSSN, Kemenlu, Densus 88. Kemudian Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, Menteri Kehakiman Selandia Baru, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman Singapura, perwakilan dari Filipina, Malaysia, Myanmar dan Thailand. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya