Redam Situasi di Sigi, Polda Sulteng Temui Tokoh Masyarakat dan Agama

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Nugraha

VIVA – Aparat Polda Sulawesi Tengah telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk meredam situasi usai insiden pembunuhan terhadap satu keluarga di Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah.

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

“Polda bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat dari MUI, FKUB, FUKRI, Komnas HAM dilibatkan untuk bersama melakukan pertemuan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri pada Selasa, 1 Desember 2020.

Menurut dia, Polda Sulawesi Tengah tengah berupaya memberikan pemahaman dan satu persepsi bahwasanya memang betul kasus ini murni teror yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kelompok Ali Kalora dan kawan-kawan.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

“Karena ada beberapa korban dari (unsur) agama tertentu di sana, dan meredam situasi di Kabupaten Sigi supaya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah tersebut terkendali,” ujarnya.

Baca juga: Kabar Kapolri Positif COVID-19, Polri: Hoax, Beliau Sehat

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

Di samping itu, Awi mengatakan Polda Sulawesi Tengah juga melakukan penyembuhan trauma bagi keluarga korban dan masyarakat lainnya. Sebab, mereka menyaksikan langsung pembunuhan dan pembakaran di lokasi tersebut. 

Aparat kepolisian tentu dibantu TNI terus melakukan pendekatan kepada seluruh masyarakat Papua untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mengingatkan kepada warga Papua tetap tenang, untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan di bawah NKRI," ujarnya.

Diketahui, satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah, dibunuh pada Jumat, 27 November 2020. Diduga, pelakunya ada delapan orang dari kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. 

Pada peristiwa itu, tujuh rumah warga dibakar, dimana empat terbakar habis dan tiga terbakar di bagian dapur. Salah satu rumah adalah pos pelayanan atau rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh warga. Sebanyak 49 kepala keluarga mengungsi akibat peristiwa tersebut. 

Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan kepada Satgas Operasi Tinombala untuk menembak mati kelompok MIT pimpinan Ali Kalora bila memberikan perlawanan ketika hendak ditangkap petugas.

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya