COVID-19 Melonjak, Gedung Isolasi Pasien Diubah Jadi Tempat Perawatan

Wisma Atlet Kemayoran
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Lonjakan kasus COVID-19 yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir memaksa Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional menyiasati ruang perawatan pasien COVID-19. Sebab ruang rawat di Rumah Sakit Khusus COVID-19 yang tersedia terus berkurang akibat jumlah pasien yang keluar lebih sedikit dari jumlah pasien yang masuk.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet, Kolonel Laut (K) dr. Tjahja Nurrobi, mengungkapkan bahwa Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono, menginstruksikan untuk mengubah fungsi sejumlah ruang isolasi RSD Wisma Atlet menjadi ruang rawat. Kebijakan itu diambil karena kurva lonjakan kasus COVID-19 yang tajam.

“Saat ini kita menyiapkan tiga tower (gedung) untuk perawatan, yaitu tower 4, 6, dan 7. Sedangkan tower 5 tetap digunakan untuk tower isolasi mandiri," kata Tjahja dalam siaran Youtube berjudul 'Menyikapi Tren Kenaikan Kasus COVID-19' yang dikutip Selasa, 1 Desember 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca: Satgas COVID-19 Ingatkan Ada Sanksi Bagi yang Menghalangi Petugas

Jumlah pasien yang berada di RSD Wisma Atlet mencapai 3.500 orang. Namun angkanya masih terus berubah sebab ada yang sembuh lalu keluar dan ada pasien baru yang masuk. Sementara gedung khusus untuk isolasi mandiri sudah terisi sekira 80 persen.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Satgas COVID-19 terus berupaya merawat dan mengobati pasien COVID-19 sekaligus mencegah penularan. Tjahja juga meminta kepada masyarakat agar terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan disiplin memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan COVID-19 bisa ditekan penularannya.

"Insya Allah kita siapkan [perawatan Pasien COVID-19]. Mudah-mudahan kita berdoa trennya itu tidak bertambah tinggi tetapi bisa melandai. Karena kalau dengan tren seperti ini kita takutkan nanti akan timbul semacam luapan," ujarnya. (ren)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024