DPR Minta Polisi Dalami Kotak Amal Jadi Sumber Dana Terorisme

Ilustrasi penjagaan polisi terkait aksi teror.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta kepolisian terus mendalami temuan kotak amal di beberapa supermarket dan minimarket yang dijadikan sumber kelompok Jamaah Islamiyah (JI) untuk melakukan aksi terorisme.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

“Jangan sampai dana yang terkumpulkan, menjadi sumber pendanaan dari kelompok radikal, teroris maupun kelompok-kelompok yang memiliki agenda yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Nabil kepada wartawan, Rabu 3 Desember 2020.

Baca juga: Polisi Amankan 24 Pemuda di Monas, Ada yang Bawa Senjata Tajam

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Politikus PDIP ini mendorong pemerintah untuk menertibkan regulasi dalam pola filantropi, sekaligus juga sanksi jika ada pelanggaran. Pemerintah juga harus menyosialisasikan kepada pengelola minimarket atau supermarket, agar selektif dalam pengelolaan kotak amal.

Agar dana tidak diselewengkan, ketua umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengajak masyarakat untuk memberikan sedekah, infaq, dan zakat kepada lembaga-lembaga yang jelas kontribusinya untuk bangsa dan kemanusiaan.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

“Semisal NUCare-Lazis Nahdlatul Ulama, atau LAZISMU/Muhammadiyah, maupun lembaga lain yang terbukti kontribusinya untuk pengembangan kemanusiaan, serta laporannya terpublikasi secara rutin ke publik dan programnya jelas bermanfaat,” paparnya.

Sebelumnya, polisi mengungkap alasan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) masih tetap eksis hingga saat ini lantaran memiliki dukungan finansial yang kuat.

"Polri menemukan JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar di mana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Jakarta, Senin 30 November 2020.

Awi bahkan menyebut JI mendapatkan pendanaan dari sejumlah kotak amal yang tersebar di berbagai minimarket, di beberapa wilayah Indonesia. "Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya