Polri Manfaatkan Para Influencer Cegah Kerawanan di Pilkada

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihak Kepolisian, TNI serta penyelenggara Pilkada serentak 2020 telah melakukan antisipasi di sejumlah wilayah rawan konflik. Oleh karena itu Polri juga menggandeng influencer untuk langkah preventif.

Presiden PKS: Saatnya Pak Anies Mendukung Kader PKS untuk Maju di Pilkada DKI

“Langkah preventif yang kita lakukan semua koordinasi dengan masyarakat yaitu ada influencer kita manfaatkan, kita ajak diskusi berkaitan pilkada. Kan tidak semua provinsi mengadakan pilkada,” kata Argo di Jakarta pada Kamis, 3 Desember 2020.

Menurut dia, semua pihak diajak berdiskusi terkait bagaimana supaya pilkada bisa berjalan dengan baik. Namun kata Argo, Polri juga tetap bekerja dibantu TNI, stakeholders lain mengingatkan agar tidak melanggar aturan-aturan hukum.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

“Jadi pesta ini kan milik kita bersama, bukan milik kelompok. Kita bisa tunjukkan kepada negara lain yang tidak melakukan pilkada,” ujarnya.

Kemudian Argo mengatakan, ada keamanan yang ditingkatkan di daerah khusus sesuai indeks kerawanan pilkada yang dibuat oleh intelijen dan data tersebut sudah diberikan kepada Polda dan Polres.

Bawaslu Akan Awasi Pembagian Bansos di Pilkada Serentak 2024

“Indikator pertama letak geografis, karena tidak semua daerah itu sama wilayahnya. Ada perairan, pegunungan dan tidak mudah juga kita jangkau untuk pendistribusian logistik pemilu,” ujarnya.

Selain itu, ada juga daerah konflik yang menjadi perhatian sesuai memori atau histori konflik. Kemudian, bulan Desember juga menurut BMKG itu musim penghujan ekstrem sehingga semua potensi-potensi akan dilakukan analisa dan evaluasi.

“Setelah pencoblosan kita juga melihat kemungkinan apa yang terjadi. Misalnya, tidak puas dengan hasil pilkada dan perhitungan pilkada. Tetap kita lakukan itu. Preventif dulu baru nanti kita ada aturan kerumunan nanti kita bubarkan,” ujarnya.

Baca juga: Setelah 7 Tahun Pembunuh Wanita di Kebun Salak Sleman Terungkap

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya