Hari Kedua Pascalongsor, Jalur Lintas Selatan Garut Masih Ditutup

Kapolres Garut AKBP. Adi Benny Cahyono Meninjau Jalur Selatan yang Longsor
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat

VIVA – Jalur lintas selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat belum bisa dilewati kendaraan, hingga Jumat, 4 Desember 2020. Kondisi cuaca buruk dan tebing setinggi 400 meter yang ambruk masih bergerak, sehingga membahayakan tim evakuasi.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Adi Benny Cahyono mengatakan bahwa untuk sementara kendaraan yang melintas ke wilayah Kecamatan Talegong, dialihkan melalui jalur jalan lama. 

Namun pihaknya meminta pengguna jalan untuk berhati-hati, mengingat jalur lama tersebut selain kurang bagus, lebar jalan cukup sempit.

Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

Baca juga: 13 Ribu Buruh di Kawasan Industri Bekasi Ikut Tes Swab Massal

"Jadi hasil pantauan langsung ke lapangan memang, kondisi tebing yang runtuh ini masih labil dan terlihat ada pergerakan, " ujarnya, Jumat,4 Desember 2020.

Korban Meninggal akibat Longsor Tana Toraja Capai 18 Orang

Pihaknya memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor yang terjadi Kamis, 3 Desember 2020 pagi kemarin. Namun 20 unit rumah hancur akibat tertimbun material longsor tebing, rumah-rumah tersebut sudah dikosongkan karena sehari sebelum longsor warga mengungsi.

"Forum Komunikasi Pemerintahan (Forkopimcam) Talegong memang sudah mewaspadai tebing ini sejak lama, sehingga saat hujan lebat warga sudah diungsikan terlebih dahulu," ungkap Adi.

Lanjut Adi, di sekitar tebing longsor terdapat 250 unit rumah yang dalam kondisi terancam. Seluruh penghuni yang berjumlah 836 warga sudah diungsikan ke lokasi aman, di antaranya 111 jiwa atau 34 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Talegong. "Yang lainnya mengungsi di rumah sanak saudara terdekat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya