Pesan Habib Rizieq dari Balik Jeruji Besi

Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Shihab mengenakan baju tahanan dan diborgol usai pemeriksaan.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, mengatakan kondisi Habib Rizieq Shihab sampai saat ini sehat wal’afiat di dalam Rumah Tahanan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Habib Rizieq ditahan usai diperiksa sebagai tersangka dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?

“Alhamdulillah, Habib sehat, tenang, tetap gembira, tersenyum dan bercanda,” kata Munarman di Mapolda Metro Jaya pada Senin, 14 Desember 2020.

Menurut Munarman, Habib Rizieq menyampaikan beberapa pesan bahwa jangan berhenti berjuang dan tidak boleh melupakan pembantaian terhadap enam orang syuhada yang ditembak polisi di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO

“Harus terus dibongkar sampai ke akar-akarnya,” ujarnya.

Kemudian, Munarman mengatakan, Habib Rizieq berpesan jangan sampai para syuhada menerima spiral kekerasan yaitu kekerasan yang berulang dan berlanjut secara terus-menerus terhadap korban yang sudah dibunuh.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Diklaim Bakal Aksi di MK Besok, Polri Lakukan Ini

“Mereka dituduh, difitnah bawa senjata, difitnah menyerang, difitnah sebagai pelaku. Itu kekerasan verbal,” kata Munarman.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran, menyebut anggota korps Bhayangkara diserang sejumlah orang, Senin dini hari, 7 Desember 2020. Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin.

Insiden itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Saat kejadian, ada satu unit yang bergerak. Dalam satu unit itu terdiri dari enam orang. Sementara itu, penyerangan dilakukan oleh mereka yang berjumlah sepuluh orang.

Dalam penyerangan ini, ungkap Kapolda, pelaku penyerangan sempat menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Karena keselamatan anggota terancam, lanjut Fadil, akhirnya polisi melakukan tindakan. Polisi menembak penyerang hingga enam dari mereka meninggal dunia.

Ada enam orang Laskar FPI yang meninggal dunia yaitu Andi Oktaviawan (33 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Kemudian, Lutfi Hakim (24 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Selanjutnya, Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), M Reza (20 tahun), Muhammad Suci Khadafi Poetra (21 tahun) dan Akhmad Sofian (26 tahun).

Sementara, Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab, menegaskan tudingan polisi bahwa para Laskar FPI yang mengawalnya hingga enam orang meninggal dunia membawa senjata api dan senjata tajam adalah fitnah besar.

"Tuduhan pengawal-pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar," kata Habib Rizieq dikutip dari YouTube pada Rabu, 9 Desember 2020.

Menurut dia, para pengawalnya dari Laskar FPI tidak ada yang dipersenjatain satu orang pun. Sebab, FPI memang tidak pernah mengira kalau Habib Rizieq Shihab bakal diperlakukan seperti insiden di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin, 7 Desember 2020.

"Pengawal-pengawal ini cuma mengawal keluarga biasa, cuma mengawal standar keluarga biasa," ujarnya.

Karena, Habib Rizieq Shihab mengaku ada empat mobil keluarganya yang melakukan perjalanan kemarin, mulai dari anak, menantu hingga cucu. Bahkan, masih ada bayi yang di bawah umur 3-4 tahun.

"Para Laskar ini tugasnya mengawal, bukan untuk mengganggu siapa pun. Jadi sudah benar mereka melaksanakan tugas," jelas dia. (ase)

Baca juga: Datang ke Polda, Ketua dan Panglima Laskar FPI Bantah Serahkan Diri

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya