Jawa Timur Siapkan Gerbong Kereta untuk Rawat Pasien COVID-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama para kepala daerah di Malang Raya usai meresmikan Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Rabu, 16 Desember 2020.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyusun sejumlah langkah penanganan COVID-19 salah satunya memperbanyak tempat layanan pasien yang terjangkit. Di sejumlah daerah di Jawa Timur terjadi lonjakan jumlah pasien yang signifkan sehingga rumah sakit rujukan tidak mampu menampung pasien.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Setelah memiliki Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Surabaya, pemerintah provinsi meresmikan Rumah Sakit Lapangan Ijen Bouelevard di Kota Malang. RS ini akan melayani pasien mulai 17 Desember. Baru diresmikan saja sudah 25 pasien berstatus menunggu pelayanan di RS itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah meninjau pabrik kereta api PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun. PT INKA siap memberikan gerbong kereta api sebagai tempat pelayanan COVID-19 untuk membantu sejumlah rumah sakit rujukan yang mulai kewalahan melayani pasien. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Kunjungan kami ke PT INKA di Madiun, mereka punya gerbong sudah siap [untuk pelayanan pasien COVID-19]. Untuk satu gerbong bisa diisi delapan kasur. Ini sudah persiapan empat bulan [lalu], artinya sudah siap untuk digunakan," kata Khofifah usai meresmikan Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Rabu 16 Desember 2020.

Baca: 5 Gejala Ini Pastikan Kamu Sudah Positif COVID-19

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kini yang harus segera diatasi adalah mencari stasiun yang representatif untuk penanganan COVID-19 sehingga, selain bisa memberikan ruang untuk pelayanan, juga aman untuk masyarakat sekitar stasiun.

Pemerintah provinsi juga akan mengkonvensi rumah sakit paru di Jember untuk menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Segala aspek sedang dipersiapkan sebelum dioperasikan.

"Kita kerja keras dan profesional, tetapi ini harus diiringi oleh kesadaran semua pihak, karena sebanyak-banyaknya rumah sakit, seberapa banyak kasur, dan seberapa besar tenaga kesehatan kita. Kalau tidak ada kedisiplinan, itu berat," kata Khofifah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya