PGI Imbau Ibadah Natal Gereja Dilakukan Secara Virtual

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube BNPB

VIVA – Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty mengimbau kepada gereja-gereja sedapat mungkin tetap menyelenggarakan ibadah Natal secara virtual.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Diutarakan, pihaknya masih berkoordinasi hadir dalam rapat koordinasi reguler yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta memperhatikan dengan sungguh-sungguh kenaikan dan sebaran kasus di Indonesia.

"Bila dimungkinkan dalam koordinasi dengan satgas di lingkungan setempat, maka protokol kesehatan harus diterapkan baik dari jumlah, persiapan rumah ibadah, tata ruang, mikrofon yang dipakai, liturgi dipersingkat, nyanyian-nyanyian disederhanakan, diatur," kata Jacklevyn dalam acara diskusi "Ibadah Natal di Masa Pandemi" dalam akun YouTube BNPB di Jakarta, Senin, 21 Desember 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurutnya, PGI telah menerapkan protokol kesehatan baik saat mempersiapkan atau persiapan sebelum ibadah, penyelenggaraan saat ibadah, dan juga setelah ibadah.

"Itu sangat detail kami imbau dan kami edarkan kepada gereja anggota PGI di seluruh Indonesia. Saya kira memang ini Natal, yang lain dari Natal-natal sebelumnya. Tapi jangan lupa, kita telah memulai sejak awal tahun. Kita juga telah melewati ibadah Paskah yang juga semarak dengan cara virtual atau ibadah-ibadah minggu yang selama ini juga secara virtual," katanya.

Uskup Sydney yang Ditikam Maafkan Penyerangnya: Saya Selalu Mendoakanmu

Baca juga: Muncul Corona Baru, Sejumlah Negara Larang Perjalanan ke Inggris

Jadi memang, harus menghadapi adaptasi kebiasaan baru dan pihaknya telah menekankan bahwa beribadah dari rumah tidak mengurangi keimanan seseorang. Bahkan, pada saat Natal ini biarlah menjadi Natal peristiwa keluarga.

Dia melanjutkan, makna Kristus yang hadir itu memperkuat solidaritas, spiritualitas berbasis keluarga. Kalau pun bisa diselenggarakan dalam skala terbatas pada gedung-gedung ibadah yang direkomendasikan dalam koordinasi dengan satgas di lingkungan setempat, maka edukasi dan literasi kepada umat mempersiapkan diri itu juga sungguh-sungguh dilakukan.

"Baik pengamanan diri maupun pengamanan di sekitarnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya