Pemerintah Pantau dan Analisis Mutasi Varian Baru Virus Corona

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Muncul varian baru virus Corona penyebab COVID-19 yang ditemukan di sejumlah negara seperti salah satunya Inggris. Mutasi baru itu juga belakangan disebutkan muncul di beberapa negara yang menyebabkan penutupan kembali pintu masuk untuk penerbangan dari Inggris dan negara tertentu.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Terkait adanya informasi tersebut, pemerintah Indonesia menyatakan terus memantau dan melakukan pengkajian lebih lanjut.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan, pemerintah terus mengikuti perkembangan adanya varian baru dari virus COVID-19. Varian baru ini akan dikaji dan dianalisis pada urutan genetikanya. Hal ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah berdasarkan bukti ilmiah. 

Inggris, AS Berikan Sanksi pada Tokoh Militer Terkemuka Iran Usai Serangan Terhadap Israel

"Langkah surveilans akan terus diperkuat oleh pemerintah dengan terus memonitor perkembangan virus yang sangat dinamis ini," kata Wiku Adisasmito dalam keterangannya yang dikutip Rabu 23 Desember 2020.

Terlepas adanya perkembangan varian COVID-19 terbaru, kata Wiku, pemerintah tetap meminta masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Protokol kesehatan harus diterapkan dalam setiap aktivitas dan penting dalam mencegah penularan. 

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

"Sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari COVID-19. Selain itu pemerintah daerah penting memasifkan 3T, sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan kontak eratnya yang positif COVID-19. Sehingga bisa mendapatkan perawatan," ujar Wiku. 

Wiku menambahkan, selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Satgas Penanganan COVID-19 memperketat mobilitas pelaku perjalanan. Pengawasan persyaratan perjalanan akan dilakukan di masing-masing daerah termasuk bagi yang menggunakan transportasi darat.

Menurut Wiku, Satgas COVID-19 akan membentuk pos pengamanan terpadu seperti terminal atau rest area. Untuk pengawasan tersebut, satgas daerah diminta melakukan pengawasan di wilayah perbatasan sebagai upaya screening para pelaku perjalanan. 

"Satgas daerah akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di titik-titik tertentu, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat melakukan tes sebagai bentuk tanggung jawab pelaku perjalanan," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya