Budi Gunadi Sadikin: Presiden Minta Fokus Tangani COVID-19

Menteri Kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA - Budi Gunadi Sadikin telah resmi didapuk sebagai menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto. Budi Gunadi mengakui COVID-19 menjadi tugas utamanya sebagai menkes.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

"Khusus mengenai tugas yang diminta oleh Bapak Presiden agar difokuskan segera bisa dilakukan adalah bagaimana kami bisa menangani masalah COVID-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," kata Budi Gunadi, Rabu 23 Desember 2020.

Dengan demikian, diharapkan kehidupan di Indonesia berangsur normal kembali. Seperti sekolah bisa dibuka kembali, pengusaha UKM bisa menjalankan usahanya lagi dengan baik dan lain-lain.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

"Agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa hidup normal kembali," ujar Budi.

Baca juga: Terawan Dicopot dari Menkes, Politikus Demokrat Ini Senang

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Namun, untuk menyelesaikan masalah pandemi ini, menurutnya, bukan kerja Kementerian Kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan kerja sama dari banyak pihak.

"Masalah ini adalah masalah yang sangat secara tidak mungkin kami lakukan sendiri. Yang harus kami lakukan secara inklusif serta gotong royong dan bersama-sama," kata Budi.

Budi Gunadi adalah peraih gelar sarjana di bidang Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia punya sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004).

Budi Gunadi pernah berkarier menjadi staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang 1988-1994. Setelah itu, ia bekerja sebagai general manager Electronic Banking–chief GM Jakarta–chief GM HR PT Bank Bali Tbk pada 1994-1999, dan senior VP Consumer and Commercial Banking ABN Amro Bank Indonesia dan Malaysia 1999-2004.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya