-
VIVA – Hubungan pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pemerintah Kota Surabaya di awal-awal pandemi COVID-19, tidak terlalu akrab. Bahkan saat Tri Rismaharini atau Risma masih menjabat Wali Kota Surabaya, hubungan dengan pemerintah provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa, sempat tegang. Tak lain dalam penanganan pandemi saat wilayah itu mengalami pelonjakan kasus yang sangat tinggi.
Namun setelah pucuk pimpinan kini dipegang oleh Whisnu Sakti Buana sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota lantaran Risma diangkat menjadi Menteri Sosial sisa masa jabatan 2019-2024, hubungan itu perlahan-lahan mulai diperbaiki.
Itu terlihat saat Whisnu menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat, 25 Desember 2020. Keduanya mengobrol dalam suasana santai dalam hal penanganan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 di Kota Pahlawan.
Baca juga: Kasus Aktif COVID-19 Melonjak, Satgas: Libur Panjang Selalu Memicu
Pertemuan berlangsung gayeng (menggembirakan) dan penuh keakraban. Itu adalah pertemuan pertama penuh kegayengan antara pimpinan Pemprov Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya. Sebelumnya, saat Wali Kota Surabaya dijabat Risma, koordinasi penanganan COVID-19 antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya kerap diwarnai perselisihan.