Periksa Broker PT Tiga Pilar, KPK Telisik Proses Bansos COVID-19

Jubir KPK Ali Fikri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi merampungkan pemeriksaan saksi bernama Nuzulia Hamzah Nasution atas kasus suap pengadaan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di Kemeterian Sosial. 

Kesaksian Menkeu soal Bansos di MK Dinilai Banyak yang Tak Sesuai Fakta di Lapangan

Nuzulia diperiksa pada Senin, 28 Desember 2020, untuk melengkapi berkas penyidikan atas mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batibara. Nuzulia selaku broker PT Tiga Pilar, salah satu vendor pengadaan paket sembako di Kemensos 2020.

"Pemeriksaan Nuzulia H. Nasution terkait pengetahuannya seputar proses dan pelaksanaan pengadaan paket bansos pada Kemensos tahun 2020, khususnya untuk wilayah Jabodetabek," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa, 29 Desember 2020.

Realisasi Penyaluran Bansos oleh Pos Indonesia Kuartal I-2024 Capai 60.562 KPM

Baca: Bantahan Juliari soal Isu Gibran Terlibat Korupsi Bansos COVID-19

Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan Juliari P Batubara dan empat orang lainnya sebagai tersangka. Keempat tersangka merupakan pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, serta Ardian I M dan Harry Sidabuke selaku pihak swasta.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

KPK menduga, berdasarkan temuan awal, Juliari menerima Rp10 ribu per paket sembako dengan harga Rp300 ribu. Namun, menurut KPK, tidak tertutup kemungkinan Juliari menerima lebih dari Rp10 ribu per paket. Sebab total uang yang sudah dia terima Rp17 miliar.

KPK juga menduga Juliari menggunakan uang suap itu untuk keperluan pribadinya, seperti menyewa pesawat jet pribadi. Selain itu, uang suap tersebut diduga dipergunakan untuk biaya pemenangan kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2020. (ren)

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, saat berkunjung ke kantor VIVA.co.id di Jakarta.

Soroti Sidang Sengketa Pilpres, Refly: Kita Dibohongi 4 Menteri, Seolah-olah Everything Is Ok

Refly Harun menyinggung keterangan empat menteri dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024