- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau intensif oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Dari pemantauan, BPPTKG Yogyakarta, saat ini Gunung Merapi memasuki fase erupsi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan, jika fase erupsi ini masih ditahap awal. Hanik menuturkan bahwa Gunung Merapi masih di awal proses ekstrusi magma.
Hanik menjelaskan, indikator fase erupsi adalah dengan ditandai munculnya lava pijar. Selain itu, titik api diam pun terpantau telah terjadi di Gunung Merapi.
"Ini baru awal proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi. Lava pijar telah muncul dari dasar Lava 1997. Ini mengindikasikan munculnya api diam dan lava pijar," ungkap Hanik, Selasa 5 Januari 2020.
"Intensitas material guguran jadi suatu indikator magma menuju permukaan. Sejak semalam ini dari seismisitas ada 40 guguran. Ini (material) bercampur antara guguran material lama dan baru," kata Hanik.
Hanik menjelaskan, dari pantauan BPPTKG, ada material baru yang muncul di bibir kawah lava tahun 1997. Selain itu, ada pula temuan retakan di tengah kawah. Hanik memprediksi jika ada kemungkinan muncul kubah lava baru di tengah kawah Gunung Merapi.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi di level III atau siaga. Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, radius bahaya ada dijarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: BPPTKG: Dari Pengamatan Ada Guguran Lava Pijar di Gunung Merapi