Cara Bio Farma Jaga Vaksin Sinovac Tidak Basi Sampai ke Daerah

Kotak vaksin COVID-19 dari Biofarma
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma memastikan kualitas vaksin COVID-19 Sinovac yang didistribusikan ke daerah-daerah di Indonesia terjaga dan siap pakai.

Stasiun Whoosh di Karawang Belum Beroperasi, Erick Thohir Ungkap Penyebabnya

Direktur Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan, pada distribusi vaksin tersebut pihaknya memberlakukan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV).

“Untuk mendistribusikan vaksin sebanyak ini, diperlukan teknologi yang bisa menjaga kualitas vaksin tetap terjaga, karena jangan sampai, vaksin yang sudah dinyatakan bagus secara produk, mengalami kendala pada saat pendistribusian, malah bisa membuat vaksin ini menjadi rusak tidak sesuai dengan kualitas, pada saat akan diberikan kepada masyarakat, oleh karenanya diperlukan teknologi untuk mendukung pendistribusian vaksin," ujar Honesti, dikutip Rabu 6 Januari 2021.

BTN Top 3 Tempat Kerja Terbaik Kembangkan Karir Versi Linkedin, Erick Thohir: Alhamdulillah

Direktur Digital HealthCare Bio Farma, Soleh Ayubi menambahkan, sistem distribusi ini terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi. Termasuk Command Center yang dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT).

Hal itu, menurutnya, bertujuan untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being

“Penerapan dari SMDV ini merupakan sistem pertama di dunia yang diterapkan di vaksin COVID-19, di mana sistem ini akan memantau posisi truk, suhu dari vaksinnya, yang terus ter-update dalam lima menit sekali yang akan terlapor ke Command Center di Holding BUMN Farmasi," ujarnya.

"Kedepannya SMDV ini, bisa untuk diterapkan untuk produk vaksin atau produk farmasi lainnya, sehingga kedepannya tidak akan ada lagi berita vaksin palsu, atau produk farmasi yang tidak teregister namun berada di pasaran," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah Pusat mulai menyalurkan vaksin COVID-19 ke seluruh provinsi Republik Indonesia, termasuk di antaranya Provinsi Banten dan Jambi. 

Vaksin COVID-19 sudah datang di Kota Serang pada Minggu malam 3 Januari 2021, dan tersimpan di dalam lemari pendingin khusus. Vaksin itu diberangkatkan dari Biofarma, Bandung, Jawa Barat dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.

"Barusan (vaksin) datang, sekitar pukul 19.45 wib. Langsung dimasukkan tadi. Kita melakukan pengawalan tadi dari Brimob, diberangkatkan dari Bandung sekitar pukul 15.45 wib dari Biofarma," kata Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Roem Taat, di lokasi, Minggu 3 Januari 2021.

Pengiriman vaksin dikawal dengan ketat, semenjak dari Bandung. Kemudian keluar di Gerbang Tol Serang Timur (Sertim), selanjutnya dikawal oleh personil Brimob Polda Banten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya