Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 600 Meter

Gunung merapi mengeluarkan awan panas guguran dan guguran lava.
Sumber :
  • Twitter BPPTKG

VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Dari pemantauan pada Sabtu, 9 Januari 2020, tercatat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dan guguran lava.

Top Trending: Ramalan Jayabaya hingga Anggota TNI dan Polri Tewas Diserang KKB Sepanjang 2024

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyampaikan pukul 06.00 hingga 12.00 WIB terjadi 7 kali guguran lava di Gunung Merapi. Selain itu Gunung Merapi juga mengeluarkan 1 kali awan panas guguran.

"Terjadi guguran lava sebanyak 7 kali. Jarak luncur maksimum 500 meter. Luncuran mengarah ke hulu Kali Krasak," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.

Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi

Baca juga: Petugas Avsec Bandara Soetta yang Hilang Akhirnya Ditemukan

Hanik menuturkan selain itu terjadi awan panas guguran pada pukul 08.45 WIB. Awan panas guguran ini teramati secara visual dan tercatat di seismogram.

Semeru Muntahkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter, Perluasan Awan Panas Berpotensi 17 Km

"Awan panas guguran terjadi pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 08.45 WIB. Teramati kolom erupsi setinggi 200 meter, arah luncuran ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 600 m," urai Hanik.

"Awan panas tercacat di seismogram dengan amplitudo maksimal 45 mm dan durasi 120 detik," imbuh Hanik.

Hingga saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi pada status siaga atau level II. Penetapan status siaga ini sudah dilakukan sejak 5 November 2020 lalu.

BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan radius bahaya Gunung Merapi berada 5 kilometer dari puncak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya