Seragam Pramugari Sriwijaya Air dan Gaun Pengantin Ditemukan Tim SAR

Serpihan Pesawat Sriwijaya Air
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Tim SAR divisi penyelam melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dalam proses identifikasi, petugas menemukan gaun pengantin berwarna putih yang diduga milik salah satu penumpang pesawat, Senin, 11 Januari 2021.

KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih mengatakan, selain menemukan sisa bangkai pesawat, ada juga ditemukan potongan tubuh manusia, seragam yang diduga milik pramugari maskapai tersebut dan juga beberapa pakaian celana dan baju milik penumpang.

"Temuan tersebut sekitar dua mil dari Pulau Laki," ujar Yassin saat tiba di JITC 2 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin, 11 Januari 2021.

Kesimpulan KNKT Terkait Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Yassin menjelaskan pihaknya dari tim penyelam juga menemukan serpihan pesawat, pelampung, uang senilai Rp250 ribu yang masih lengkap di dalam dompet milik salah satu penumpang dan tas berwarna merah.

Yassin mengatakan barang-barang tersebut ditemukan para penyelam di kedalaman 17 hingga 19 meter dengan pencarian memakan waktu sekitar 40 menit di bawah laut, di mana barang-barang temuan tersebut ditemukan terpencar.

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Thrust Lever Kanan Tak Berfungsi

"Barang bukti ini posisinya terpencar. Jadi kita keliling atau berpencar," ujarnya. Temuan tersebut kini telah berada International Container Terminal (JITC) untuk diproses lebih lanjut.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya